O6. Persetujuan Dari Seano

26 30 0
                                    

"Haduh Marie darimana aja sih kamu, kalo jalan itu jangan ngelamun apalagi ada bayi di gendongan kamu?" Suara Marel membuat Marie yang sedang berjalan kaget serta membuyarkan lamunan nya, bagaimana tidak suara Marel cukup lantang. Dengan cepat Marie masuk kedalam mobil dan di sambut senang oleh Cyelle dan Seano.

★★★

"Mamah, kenapa muka mamah kaya yang sedih? apa tadi ada suster yang jahat in mamah? kalo ada nanti Seno pukul dia pake dinosaurus ini" kata Seno sambil memperlihatkan boneka dinosaurus yang berada dilengan nya.

"Mamah gapapa kok, Seno jangan berisik ya? nanti Dallion nya bangun" balas Marie dan dilanjuti dengan anggukan dari Seano.

Selama perjalanan menuju Surabaya semuanya tidak ada yang berbicara bahkan Seano yang terbilang bawel itu mendadak diam seribu bahasa, pasalnya karena Seano takut membuat adik nya bangun. Didalam mobil ini benar-benar hening, yang membuat Marel tidak tahan lagi untuk membuka mulutnya.

"Marie apa kamu gak mau kasih tau suami kamu itu?" tanya Marel pada wanita di sebelahnya.

"Buat apa aku kasih tau dia, toh dia juga dari dulu gak pernah khawatir sama aku ataupun anak-anaknya" balas Marie ketus.

"Ya tetep aja Marie kamu harus kasih tau dia, kalo ada apa-apa sama kamu ataupun anak kamu kan itu tanggung jawab dia juga"

"hahaha itu dulu kayaknya Rel, sekarang dia udah punya keluarga baru bahkan akan segera mempunyai anak kedua" Marie benar-benar keceplosan, ia harap saudara kembarnya itu tidak akan bilang pada kedua orang tua mereka.

"hah? maksud kamu apa Marie?" Marel terkejut dengan apa yang saudarinya itu katakan, emang Marie bukan perempuan yang selalu bercerita tentang hidup nya kepada dia bahkan untuk bercerita tentang suami nya pun ia tidak pernah, tetapi hari ini tiba-tiba saja Marie berkata tentang suami nya.

Marie yang merasa sudah lelah dengan keadan sontak bercerita semua tentang Dioba pada pria di sebelah nya. Dan ia juga cerita bagaimana ia tahu jika suami nya itu akan segera mempunyai anak kedua dari perempuan lain.

Marel yang tersulut emosi setelah mendengar apa yang Marie bicarakan ia tidak tahan untuk menelpon suami dari Marie, ia benar-benar kesal atas perlakuan Diova pada Marie. Menurut Marel, Diova sudah melewati batas.

★★★

Marie segera memasuki kamar miliknya bersama Kedua putra yang ia sayang, didalam kamarnya tidak ada yang berubah sedari dia SMA, kamar ini benar-benar terawat dan dijaga padahal sudah ia tinggalkan lumayan lama.

"Seno gimana kamarnya? bagus gak? ini kamar mamah waktu masih SMA tau, mamah juga punya ini dikasih sama oma!" Marie menyombong barang yang di beri ibunya pada saat itu. Sebuah Mobil remot berwarna merah.
Marie tertawa melihat wajah putra pertama nya itu. Muka Seano sungguh lucu, ia mempoutkan bibir nya dan melihat mobil tersebut.

"Yaudah deh ini mobil nya mamah kasih aja buat Seno, tapi Seno janji ya jangan rusak mobil punya mamah" Kata Marie sambil menunjukkan jari kelingking.

"Yey!! oke Seno gak akan rusak mobilnya, makasi mamah, i love u" balas Seano dengan girang dan melingkarkan jari kelingking nya pada jari kelingking Marie yang artinya ia sudah berjanji tidak akan merusak mainan mobil kesayangan ibunya itu.

"Oh iya Seno, kamu setuju gak kalo kita tinggal disini selama-lama nya?" tanya Marie pada putra nya yang sedang asik memainkan mobil remot yang ia beri tadi.

"Seno setuju mah, karena disini Seno bisa main sama Lele, terus nanti kalo Seno mau berenang Seno gak sendiri lagi. Oma juga bilang kalo disini ada tempat main basket!!" Seru Seano.

Jawaban dari Seano membuat Marie merasa lega. Seano bukan anak yang suka membangkang entalah mungkin Marie sekarang sangat beruntung karena mempunyai seorang anak yang sangat sayang pada dirinya.

to be continued..

Seano GraksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang