Jika memang sakit yang kau rasakan itu benar adanya saat melukaiku, lantas mengapa tetap kau lanjutkan?
Jika sakit itu kau sadari dapat mematikan, lantas mengapa datang meminta maaf setelah apa yang terjadi di antara kita?
Apakah kini kesepian menghampiri dirimu?
Apakah sudah kau temui aku pada rasa sesalmu?
Kau bilang rindu, apakah itu karena kekasihmu meninggalkanmu?
Kau pikir aku apa? tempatmu kembali seperti pintaku dahulu?
Itu memang benar, dulu aku akan selalu menjadi tempatmu pulang.
Itu memang benar, dulu aku akan menjadi pijakanmu saat tak kau temui arti dalam petualanganmu.
Tapi itu tak berlaku, sudah kutinggalkan sejak aku berusaha merelakanmu.
Bukankah itu yang kau suka? Mempermainkan perasaanku.
Kukatakan aku akan menunggu, tapi kau justru bercumbu dengan wanita lain.
Perasaanmu selalu tersampaikan. Aku tau kamu sedang tidak baik-baik saja.. tapi disaat posisi itu masih menjadi milikku, dalam keadaan terpuruk apakah sekali saja kau menoleh padaku?
Bukankah yang kau lakukan adalah menunjukkan pada dunia siapa yang berada di sampingmu, dan membuangku seolah kita tak pernah menjalin apapun.
Aku masih mengunjungi tempat kesukaan kita, masih memutar kenangan kita, mengenang semua perjalanan kita berdua. Karena itu caraku membereskan luka yang sudah kau tinggalkan.
Menjelang malam yang kita tuju, aku tak bisa tidur seharian. Tubuhku menolak untuk rehat.
Mataku menolak untuk terpejam, dan banyak kalimat bermunculan di kepalaku, memaksa untuk kutuliskan dalam surat tanpa tujuan ini.
Seolah tubuhku sudah hafal dengan apa yang harus dilakukan pada malam itu, aku terus menulis dengan banyak kata dalam benakku.
Jangan tanyakan padaku bagaimana caraku melalui setiap malam penuh getir itu.
Harusnya pertanyaan itu kutujukan padamu, bagaimana caramu melalui malam setelah tidak denganku?
Bagaimana rasanya melukai hati orang yang dulu begitu kau inginkan?
Bagaimana rasanya melihat wanitamu menangis karenamu?
Bagaimana rasanya menghancurkan harapan wanitamu, dia yang selalu kau ingkari janjinya.
Bagaimana rasanya membuat orang yang mencintaimu berbalik meninggalkanmu?
Sesak? punya keberanian apa kau katakan sesak seolah benar itu yang kau rasakan?
Bagaimana dengan aku? pernahkah kau pikirkan serumit apa aku saat itu?
Dimana hatimu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Membiru.
RomanceBagaimana setiap surat yang aku kirimkan, apakah sampai padamu? Menulis tentangmu adalah caraku merawat luka. Merindukanmu, adalah caraku membiasakan diri hingga rasa sakit karena rindu akan mereda. START 1-Desember-2021 FINISH 28-April-2023 #2...