Retak

37 21 38
                                    

Hari ini kamu seperti bukan kamu.

Aku tak pernah mengenal sosokmu yang dingin ini.

Aku diperlakukan seolah emosiku tidak penting,

Keadaan ini membuatku lupa kalau kita pernah berada dalam satu jalur yang sama.

Siapa yang sedang berada di hadapanku kini? Dimana sorot mata sendu penuh cinta yang dulunya tertuju padaku?


Aku ingin bicara, ujarmu.

Pembicaraanmu sangat panjang dan serius, Aku berusaha mendengarkan semua keluh kesahmu, kupaksakan genggamanku bertaut padamu, aku tak salah.

Keretakan yang kita alami semakin jelas kurasakan, dengan keputusan akhir darimu.

Tolong jangan putuskan aku, ucapku lirih.

Tidak ada perpisahan baik-baik seperti yang kamu ucapkan.

Semua perpisahan itu pasti menyakitkan.


Air mata menetes tanpa aba-aba,

Tidak ada satupun suara diantara kita.

Tanganku masih berusaha bertaut padamu, keheningan menyesakkan relung batinku.

Aku terhenyak saat kau tepis tangan ini, pelukan terakhir tanpa ada kehangatan di dalamnya.

Aku terkesima, semudah inikah hatimu berubah?


Kini sudah sampai pada batasnya.

Retak yang tercipta diantara kita, lengkap dengan segala luka yang kau torehkan.

Memang benar, ambisi untuk memiliki dan ego dalam mempertahankan hubungan hanya akan menimbulkan keretakan yang semakin luas.

Semakin kucoba untuk memperbaiki, menyatukan kita kembali..

Semakin dalam dan luas keretakan yang terjadi.

Aku tak ingin kita berakhir seperti ini.


Argumen yang kita buat, tak dapat kuterima dengan waras.

Katamu tidak ada yang perlu di perbaiki,

Katamu ini keputusan terbaik, karena untuk masa depanku.

Katamu kita tak pantas bersama, coba kita lihat dari sisi paling luar.

Katamu suatu saat aku akan mengerti alasan kita harus berpisah.

Katamu ini tidak akan sulit, secepatnya aku akan melupakanmu dan memulai hidup baru.

Karena bagimu aku mudah mencari penggantimu.


Selepas dari kepergianmu, banyak pelajaran yang dapat aku ambil dari kisah kita.

Jangan pernah mudah percaya dengan janji.

Janji yang terucap hanya saat hatimu senang, penuh dengan fana.

Sesungguhnya janji itu akan berujung pada keretakan yang sebenarnya.

Retak, patah dan musnah.

Malam Membiru.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang