Malam Membiru.

Penolakan

Bisakah kita kembali di masa itu? Ketika hangatnya sambutmu masih menjadi kesukaanku setiap waktu.

Bisakah kita ulang kembali? Banyak kesempatan yang belum kita lalui bersama.

Bisakah kita melakukannya lagi? Memelukmu saat aku mencintaimu dengan penuh.

Bisakah kita kembali?

Apakah masih ada yang bisa kita perbaiki?

Terlalu keras kepala kamu dan aku di balik kisah ini.

Mungkin karena sifat kita ini, tak terbesit dalam benakmu untuk bisa kembali bersama. Semua karena ego dan sifat keras kepala yang kita punya.

Aku mau kamu,

Tapi kamu tak mau aku.

Atau mungkin sebaliknya

Kamu mau aku,

Tapi aku tak mau denganmu.

Ingin bertemu,

Ingin menggenggam tanganmu lagi.

Ingin mengabadikan moment kita bersama,

Ingin memelukmu lagi.

Ingin bersandar pada pundakmu lagi

Jika hanya dalam mimpi, tak mengapa bila hanya sesaat aku bisa bersamamu kembali.

Jika suatu saat kamu jatuh cinta, jangan pernah menunggu,

Pergilah dan mencinta dengan bebas.

Karena tujuanku kini bukan tentang itu.

Tapi aku pernah meminta pada Tuhanku tentang kamu.

Bahkan jika kehidupan selanjutnya itu ada, dan aku hidup dalam kisah yang berbeda..

Izinkan aku bertemu denganmu, menjadi bagian dari hidupmu.

Menjadi seseorang yang pernah mengenalmu, dalam apapun kisah kita nanti.

Aku masih mengingat, bulan desember tahun lalu

Dimana kita masih berusaha merajut apapun yang sudah terputus.

Aku tidak dapat mencerna, dan menerjemahkan semua keputusanmu saat itu.

Berikan alasan kenapa harus seperti ini? Karena aku tak dapat memperbaiki.

Semua yang kita usahakan menjadi sekedar cerita dengan akhir berujung nestapa.

Apakah kamu akan memaafkanku bila raga ini menolak namun hati ini sebenarnya untukmu?

Apakah kamu akan menyimpan kenangan kita walaupun sudah kita akhiri?

Apakah kamu akan memaafkanku bila aku bahagia dengan yang lain?

Apakah kamu bisa kembali padaku jika aku katakan rindu padamu?

Aku mau kamu,

Tapi kamu tak mau aku.

Atau mungkin sebaliknya

Kamu mau aku,

Tapi aku tak mau denganmu.

Kalimat itu terus berulang dalam benakku.

Sudahlah dia tak mau kamu.