Bukan kisahku

30 11 3
                                    

Bertemu denganmu dalam sebuah acara yang diadakan oleh kekasihmu.

Dikelilingi oleh individu yang saling mengenal siapa kita.

Saling mencuri pandang dari pelupuk mata.

Mencari kesempatan untuk sekedar bercakap cakap berdua.

Berdialog dengan percakapan yang ada-ada saja terlintas di pikiranmu


Rantai telah terikat,

Rayuan setan berbisik merasuk dalam jiwaku yang kesepian.

Menerimamu walau kau masih dalam ikatan,

Memulai kisah cinta diatas kisah yang belum tuntas.

Mengorbankan harga diriku sebagai penistaan atas nama cinta.


Tali kepemilikan semakin terjerat,

Kini aku berada dalam bayangan "kekasih gelap".

Apa ujung dari hubungan yang terlarang?

Selain kehancuran, rasa hina dan ketidakberdayaan?

Oh jangan berusaha menakutiku.

Aku tak kenal rasa takut bila itu untuk dirimu.


Dari banyaknya bunga mawar yang kau kirimkan untukku,

Bunga warna merah penuh dengan gairah akan nafsu.

Sedangkan wanitamu kau kirimkan bunga mawar putih,

Seperti tanda sakralnya kisah cinta dua insan yang suci,

Bodohnya aku mengharapmu lebih untukku.


Dalam benakku kau adalah milikku,

Dalam hatiku kau tak pernah mengkhianatiku,

Aku hanya ingin dirimu sepenuhnya milikku,

Tapi kita tau sebenarnya ini salah, bukan ini kisah yang kita mau.


Aku berteriak hingga telingaku berdenging.

Disaat aku melihat isi dari percakapanmu dengan kekasihmu,

Betapa kau masih mencintainya setelah apa yang terjadi di antara kita.

Katamu sudah tak ada urusan lagi dengan wanita itu,

Tapi mengapa dia masih menghubungimu?

Sosoknya berada di antara kita setiap waktu,

Hal yang konyol bila kalian masih "berteman".


Aku meneriaki namamu,

Menghardik wanita itu berkali kali.

Meluapkan semua emosi memekik dan meronta untuk kau akui,

Satu tamparan keras kau layangkan tanpa ragu, mendarat di wajahku.

Tak kusangka, dirimu masih mempertahankan dirinya.

Terjerembab aku kau sakiti.

Membiru luka ini tak setara dengan pilunya hati.

Ironis, begitu memalukan.


Sayang kita mulai kehilangan arah.

Dan aku tak dapat memberikan jawaban atas apa yang aku pertanyakan.

Aku tak dapat berkilah seolah kita tak pernah salah,

Dalam diammu kutemukan jawaban.

Kenyataan mengejekku bahwa aku ini sangat terhina,

Sayang aku tak akan kembali.

Karena sedari awal, ini bukan kisahku.

Malam Membiru.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang