Bagian 26

38.5K 3K 253
                                    

Author POV

Suara air hujan yang turun menerpa atap rumah rupanya cukup mengganggu juga malam-malam begini.

Tidak perlu melirik jam, dia tahu kalau sekarang pasti sudah pukul dua pagi karena selain suara hujan, ada suara tangisan yang ikut terdengar.

Adinata membuka matanya, dia melirik boks bayi yang letaknya tidak jauh dari tempat tidur. Sudut bibirnya sedikit terangkat, mengetahui kalau bayinya kembali menangis karena lapar atau popoknya yang penuh.

Dengan sangat pelan dia melepaskan pelukan Nayra, lelaki itu memakai pakaiannya dengan cepat lalu dia melangkah tanpa suara mendekati gadis kecilnya yang sudah berumur tiga bulan.

Dia menggendong Adira, mengecek popoknya yang masih bersih. Berarti kini Adira tengah merasa kelaparan tengah malam begini.

"Mas? Dira bangun ya?" Suara serak Nayra membuat dia menoleh. Istrinya duduk di atas ranjang sambil mengusap kelopak matanya karena masih sangat mengantuk.

"Iya, mau nenen ini Nay. Bisa kan?"

"Nayra bersih-bersih dulu, Mas," jawab Nayra. Dia memungut gaun tidurnya di atas lantai lalu buru-buru dia pergi ke kamar mandi untuk sekadar membersihkan diri. Suhu sangat dingin dan bukanlah pilihan bagus untuk masuk ke kamar mandi tapi Nayra memang selalu ingin tetap bersih sehabis melakukan hubungan intim.

Setelah selesai, Nayra kembali dengan tampilan yang jauh lebih segar dan dia sedikit menggigil. Wanita itu memakai baju tidur dengan cepat sebelum mengambil alih Adira dari dalam pelukan Adinata.

"Cup... Cup... Si cantik pengen nenen ya?" Dia kembali duduk di ranjang sambil menyusui Adira yang kelaparan.

Kesempatan itu digunakan Adinata untuk membersihkan tubuhnya pula agar lebih nyaman lagi ketika hendak tidur.

"Dingin banget ya mandi malem-malem gini," ucapnya sehabis dari kamar mandi. Nayra tertawa kecil melihat sang suami yang kedinginan seperti itu.

"Iya, Mas papa. Kan lagi ujan, makanya tambah dingin banget," balasnya.

Adinata kembali berbaring mendekat, dia puas memandangi putrinya yang asyik mendapatkan susu. Entahlah, kegiatan seperti ini cepat sekali membuat dia mengantuk. Terkadang itulah cara paling ampuh untuk tidur.

Nayra mengulurkan tangannya, dia usap pipi suaminya sembari mengucapkan selamat tidur. Pastilah Adinata sangat lelah, dia pulang dari restoran pukul setengah delapan malam karena katanya restoran disewa oleh pelanggan yang mengadakan acara makan-makan. Jadi energinya cukup terkuras dan sebelum tidur pun dia sempat-sempatnya mengajak Nayra berhubungan intim. Wajar jika Adinata cepat sekali tertidur.

Nayra membaringkan Adira tepat di tengah-tengah setelah selesai memberi susu. Wanita itu menarik selimut, ikut tertidur juga karena lelah seharian ini mengurus Adira.

...

Pagi hari suhu udara cukup dingin karena hujan semalaman. Nayra berdiri di depan meja dapur, sibuk dengan urusan paginya yaitu membuat sarapan. Syukurlah karena suaminya sangat pengertian sekali, dia lah yang memandikan dan mengasuh Adira sejenak sementara Nayra menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Mas Adi, sarapannya udah siap. Mending Mas sarapan dulu," panggil Nayra setelah menaruh sepiring nasi goreng untuk suaminya. Hari ini seperti biasa Adinata akan bekerja dan bagusnya dia bisa pulang lebih awal dari biasanya.

Adinata muncul dari pintu kamar sembari menggendong Adira yang tertidur. Dia tersenyum melihat Nayra seraya menunjukkan kalau pagi ini Adira aman bersamanya.

Terjebak Bersamamu [TAMAT] REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang