Fraya Mytha Arkeenan atau yang lebih dikenal dengan Raya Arkenaan , berasal dari kecluarga yang berkecukupan dalam segi financial , tapi tidak pernah mersakan hidupnya cukup berarti. Memiliki ayah gila kerja pemilik salah satu perusahaan didalam ne...
" Yaudah lah dit, pura-pura aja jadi pacar gue . . . gue males dinikahin ama tu om om ! " Aku memohon kepada pria didepanku,salah satu teman SMA ku yang juga kuliah di kampus yang sama. Aku melirik Key dan dia mengangguk , maklum Radit ini pacar Key, dan salah satu teman yang juga akrab denganku.
" Yaudah sih dit , bantuin aja bentar . . . . " Key mendorong pacarnya untuk mau pergi bersamaku. Yup, kami memang se-percaya itu satu sama lain, jadi tidak ada alasan untuk Radit tidak bisa membantuku dalam membatalkan acara perjodohan bodoh ini, lagi pula siapa yang mau menikah dengan om om pedofil semacam dia ?
- - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku membuang nafas kasar begitu menyadari sebuah mobil hitam mewah keluaran luar negeri terparkir didepan rumahku. itu pasti dia, batinku.
Aku menoleh dan langsung menggandeng Radit masuk begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar saja om Al ada di rumahku, pria itu sedang duduk di sofa ruang tamu dan menonton televisi. Apa dia pikir ini rumahnya ?.
Pria itu menatapku datar, membuatku melirik sekitar , seharusnya aman karena aku tidak melihat Daddy. Tapi bagaimana dia masuk ? ah . . . Daddy memberikan password rumah padanya, aku baru ingat.
" ngapain om disini ? cari siapa ? " tanyaku mengeratkan rangkulanku ke lengan Radit, membuat pria itu menatap kami dengan ekspresi yang tidak bisa kubaca.
" oh iya, kenalin . . . pacar aku Radit " Aku mengenalkan radit dengan harapan dia akan marah dan pergi, tapi . . . .
Om Al malah mengangguk dan tersenyum menerima uluran tangan radit. " Pacar nya Raya ? saya Sugar Husband nya " jawabnya membuat mataku membeliak. Aku menatap pria itu tak percaya. Bagaiamana bisa dia menjawab seperti itu di depan Radit yang baru saja kukenalkan sebagai pacarku didepan nya ?
" om gak usah ngarang deh . . . saya sudah punya pacar, saya gak mau nikah sama om ! " dengusku berencana membawa Radit naik ke kamarku di lantai dua tapi dicegah suara husky yang membuatku kesal beberapa hari ini, " tunggu . . . " Om Al menarik jaket yang kukenakan. " pacaran nya disini aja , jangan dikamar . . . gak baik " ucapnya tanpa mengalihkan tatapan nya dari layar televisi didepannya.
