---- ALLARD POV
Sudah lebih dari lima belas menit aku menunggu didepan gerbang kampus Raya, tapi gadis itu belum keluar juga. Ponselnya tidak aktif. Dimana sebenarnya dia ?
Aku masuk dan mencoba melihat kedalam beberapa ruangan yang rata-rata kosong. Kantin ? mungkin dia menunggu di kantin dan ponselnya lowbatt ? tentu saja, aku akan mencarinya kesana.
Tidak ada. Aku tidak melihat raya disana, dimana gadis ini sebenarnya ?. Baru saja aku akan berbalik ketika aku melihatnya. Pria itu. Ardhi. shit !. " mana raya ??? " tanyaku membuat pria itu menatapku dengan keterkejutan yang begitu jelas. " Iam asking on you ! where is my wife !! " desisku mencengkeram kerah kemeja yang dipakainya. " it was all just missunderstanding between you and I , don't take raya in ! " tambahku.
Aku mengulang semua penjelasanku kepada pria didepanku membuatnya mematung. Demi Tuhan! tidak bisakah dia mengatakan sesuatu ?. Dimana istriku ?!.
" aku tidak tahu . . . bukan aku . . . sungguh " satu kalimatnya berhasil membuat rahangku mengeras.
Dimana Raya ?.
Hayo ardhi juga gak tahu dimana raya . . .
---- RAYA POV
" kau ? " dengusku menatap orang didepanku.
" siapa kau ??? " Aku mengerucutkan alis, bingung. Aku tidak pernah melihat wanita ini sebelumnya. Siapa dia ? kenapa dia membawaku kemari ? apa tujuan nya menculikku.
yup seorang wanita paruh baya berdiri didepan pintu dan membuatku terkejut begitu aku tersadar.
hayo loh siapa yang udah suudzon sama ardhi kemarin ? wkwkwkwk
Wanita itu berjalan mendekat dan duduk tepat didepan tempat tidur yang sedang kutempati saat ini.
" Raya Arkeenan . . . putri tunggal Mytha Arkeenan . . . wanita muda cantik pintar dan dieluh eluhkan banyak orang . . . padahal, dia tidak sehebat itu " dengusnya menatapku tajam. " kau terlihat sama persis sepertinya, mata kalian sungguh . . . mirip " wanita itu berdiri dan kembali berjalan lebih dekat padaku. " jika saja bukan karena dia, aku pasti sudah menjadi Nyonya Stanford yang bergelimang harta saat ini . . . aku tidak akan kesulitan , padahal aku sudah susah payah membodohi wanita itu untuk bisa membiarkan suaminya menikahiku dengan alasan karena aku takut dideportasi sedangkan suamiku telah melakukan penganiayaan padaku . . . tapi ibumu , IBUMU YANG SOK ITU ! dia merusak semuanya dengan menyelidikiku dan menemukan bukti-bukti rencana palsuku . Aku sudah mengirim ibumu pergi , tapi tetap saja aku tidak berhasil mendapat kedudukan stanford ! menyebalkan ! kau tahu ? aku bahkan mengirim blaire untuk menggoda putranya dengan begitu aku bisa mengendalikan gadis itu untuk mendapatkan harta stanford, tapi dia hanya jalang dan mengerikan nya semua seolah terulang , KAU !!! KAU . . . datang dan membuat Allard stanford harus menikahimu dan menolak mentah-mentah blaire yang kukirim padanya ! ouh anak dan ibu memang menyusahkan " jelasnya, membuat nafasku menderu.
Terkejut, bingung, takut, cemas . . . meski begitu aku berusaha sekuat tenaga uintuk tidak begitu menunjukkan nya, aku tidak mau wnaita ini mengintimidasiku.
" aku . . . aku bisa mengirimmu pergi jauh juga menyusul ibumu . . . jangan cemas " ucapnya mengambil sebuah gelas berisi air putih yang sebelumnya aku tidak tahu dia telah masukan bubuk apa.
" no please " ucapku lirih , ketika permukaan gelas itu mulai menyentuh ujung bibirku dan . . .
brakkkk
siapa yang sempat nebak pelakunya ardhi ? kesian kan bukan dia lohh...
---- ALLARD POV
" RAYA ! " Seruku membuat kedua orang itu menoleh kearah suara pintu yang baru saja dibuka dengan paksa.
-------------------- flash back ---------------------
" aku tidak tahu . . . bukan aku . . . sungguh " satu kalimatnya berhasil membuat rahangku mengeras.
Aku rasanya ingin memukul pria didepanku ketika pria itu buru-buru mengambil ponsel disakunya dan mencoba menelepon seseorang. " tidak diangkat . . . astaga semoga ini tidak benar, tapi aku mungkin tahu raya dimana " ucapnya membuat keningku mengkerut.
" ibuku , dia baru saja keluar dari perawatan kejiwaan , dan aku baru saja membawanya pulang ke rumah lama kami disini , aku takut dia yang berusaha menculik Raya " jelasnya membuat tanganku mengepal.
-------------------- flash back end ---------------------
" you okay ? " tanyaku memeluk gadisku dengan erat, sementara Ardhi sedang berusaha untuk menahan ibunya yang mulai marah dan meracau tidak terkendali. " aku takut " isak gadis itu didalam pelukanku. Glad, I found you, batinku.
- - -
" kau sudah sadar ? " Raya mengangguk dan mengeratkan pelukan nya padaku begitu kami sudah kembali ke rumahnya. manis dan menggemaskan, batinku.
" jangan terlalu menggemaskan , aku mungkin tidak bisa mengendalikan diriku untuk tidak menyerangmu nanti " candaku yang langsung dibalas tataan oleh Raya. Sebuah tatapan yang tidak kumengerti.
Raya menghela nafas berat dan panjang sebelu gadis itu akhirnya mendaratkan satu kecupan di rahangku, membuatku terkesiap. apa maksudnya ?.
Kami berdua hanya terdiam dan berpandangan cukup lama.
hening. . .
sampai akhirnya pertahanaku benar-benar dibuat luruh oleh wajah cantiknya. Aku menarik tengkuk Raya dan mempertemukan bibir kami,menciumnya dengan menunut.
Bibir Raya sudah menjadi candu yang selalu ingin kurasakan , aku tidak tahu kenapa. Gadis itu tidak lagi terkejut atau menolak, membuatku semakin mudah melakukan lebih.
Aku menurunkan tali gaun tidur yang dikenakan Raya dan mendaratkan kecupan-kecupan di pundak putih mulus miliknya, meninggalkan bekas kepemilikan disana.
Milikku, malam ini aku akan menandainya sebagai milikku seorang.
Pakaian kami ? jangan tanya, aku bahkan tidak tahu melemparnya kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUGAR HUSBAND (COMPLETED)
RomanceFraya Mytha Arkeenan atau yang lebih dikenal dengan Raya Arkenaan , berasal dari kecluarga yang berkecukupan dalam segi financial , tapi tidak pernah mersakan hidupnya cukup berarti. Memiliki ayah gila kerja pemilik salah satu perusahaan didalam ne...