KEBENARAN

1.3K 126 9
                                    

Setibanya dirumah, Suppasit membukakan pintu mobilnya untuk Kana dan menarik tangan Kana kasar.

Setibanya dirumah, Suppasit membukakan pintu mobilnya untuk Kana dan menarik tangan Kana kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Phi .. sakit, lepaskan aku".

Lagi, Suppasit menghiraukan segala keluh Kana. Dia tetap memegang tangan Kana kasar dan menariknya ke dalam rumah.

" Duduk !". Perintah Suppasit sambil frustasi memegang kepala dan membuka kancing atas kemeja nya.

Kana hanya diam dan memegang pergelangan tangannya yang memerah.

Suppasit mematikan ponselnya dan melemparkan nya sembarang.

" Sekarang jelaskan padaku, kenapa sikap mu berubah hah? Kenapa !!".

" Phi .. jangan bentak aku. Kenapa kamu semarah ini?".

" Jawab dulu pertanyaan Phi".

" Apa yang harus aku jawab, aku tidak berubah Phi".

" Kamu menjauh dari Phi tidak seperti biasanya. Kamu bilang tidak berubah?".

Kana hanya diam menundukan kepalanya. Dia tak mampu mengatakan apapun.

" Kok malah diam, jawab..Phi kumohon".

" Apa ada orang yang mengatakan sesuatu padamu? Hah?".

Kana tetap tidak menjawab, kepalanya semakin tertunduk, nafanya memberat.

" Sat !! .. oke lebih baik Phi yang terus terang sama kamu. Sebenarnya Phi ini.."

Belum lagi selesai, Kana kabur keluar dari rumah Suppasit berlari sekencang mungkin.

Nafasnya terengah engah, dia sembunyi ke sebuah toko makanan yang letaknya tak jauh dari rumah megah Suppasit.

Suppasit mencoba mengejar namun tak berhasil.

" Kana !!!" .

" Ah sial ... jangan sampai Phi tau aku sembunyi disini".

" Kana !!! Ahhh sialan .. tidak terkejar".

Suppasit pun berjalan kembali ke rumahnya. Merasa situasi sudah aman, Kana perlahan berjalan keluar dari toki makanan itu.

Perlahan dia menyusuri jalan untuk pulang ke rumahnya, dia melihat jam tangan ternyata sudah pukul 12 malam.

" Kana !!!".

Ternyata Suppasit belum benar benar pulang, dia masih mencari kana.

" Aduh .. ketauan".

Suppasit berlari mengejar Kana. Tangan Kana berhasil ia raih.

" Kana kumohon jangan seperti ini, bahaya sudah malam. Aku ga mau kamu celaka, disini banyak penjahat. Ayo ikut aku, aku minta maaf tadi marah dan bersikap kasar padamu".

Mau tau mau Kana mengikuti langkah Suppasit. Tiba tiba mata Kana tertuju pada kaki Suppasit.

Ternyata saat mengejar Kana, Suppasit sampai tak sempat memakai sendal.

" Phi .. kakimu ..".

" Sudah gapapa ayo pulang". Ajaknya lembut. Suppasit tak melepaskan genggaman nya di tangan Kana.

 Suppasit tak melepaskan genggaman nya di tangan Kana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Phi .. maafkan aku ..".

" Iya .. ". Jawab nya singkat namun lembut.

" Phi ...".

" Kita bicarakan masalah ini di rumah ya".

" iya phi ..".

******

Setibanya dirumah mereka duduk di halaman rumah Suppasit.

" Phi .. biar aku obati dulu luka di kaki mu ..".

" Ini .. hanya luka kecil gapapa".

" Tapi phi ..".

" Gapapa Kana .. mmm .. Kana, phi ingin kita membicarakan masalah tadi dengan baik, phi minta katakan apa yang ingin kamu katakan. Phi mohon .. jangan menghindar dan menjauh lagi dari Phi seperti ini".

" Sudah cukup phi dijauhi oleh orang tua dan saudara Phi. Jadi, kumohon jangan kamu menjauhiku juga" sambungnya.

" Maafkan aku Phi .. tapi sungguh aku tidak bisa dekat dengan Phi lagi". Jawab Kana sambil matanya berkaca kaca.

" Minta maaf .. memangnya kenapa, apa alasan kamu ga bisa deket sama Phi? Apa karena kamu sudah tau kalo phi ini gay sehingga kamu menjauhi phi juga?".

" Hah ? Phi...seorang gay?". Jawab Kana kaget.

" Iya .."

" Aku kira Phi .. ini .. straight. Aku baru tahu Phi ..".

" Terus apa alasan kamu menjauhi Phi?".

" Mmm ..."

" Phi kira, inilah alasan kamu menjauhi phi .. sekarang kamu sudah tau kebenaran bahwa phi seorang gay, apa kamu akan tetap menjauh seperti ini?".

" Phi .. dengarkan aku dulu ".

" Sebenarnya ... aku .. juga".

" Aku juga apa?" Tanya Suppasit.

" Aku .. juga ... seorang gay".

" HAH ??".

" Iya .. Phi .. akan aku katakan semuanya dari awal".

Suppasit memusatkan seluruh perhatian nya kepada Kana yang akan menceritakan perasaannya.

" Aku seorang gay sejak aku kecil Phi, aku tidak ada ketertarikan sama sekali kepada perempuan. Orang tua ku tidak tahu kalo aku ini gay, aku berpacaran dengan perempuan hanya untuk menutupi kebenaran. Dan ... soal aku menjauhi mu .. aku kira phi ini straight, aku takut menghancurkan reputasi yang phi bangun selama ini jika orang lain salah paham terhadap kita. Terlebih .. aku takut jika suatu saat aku jatuh hati pada phi..apalagi semenjak phi menciumku .. aku sudah tak karuan. Makanya lebih baik aku menjauh darimu".

" Egois sekali kamu memutuskan segalanya sendiri. Kamu bahkan gak bertanya soal orientasi phi".

" Bukan seperti itu maksudku Phi ..".

" hmmm ... Phi juga .. seorang gay sejak kecil. Phi coming out saat usia phi 18 tahun. Lalu phi diusir dari rumah, akhirnya phi pindah ke bangkok dan berjuang sendiri menjadi artis. Jujur saja, semenjak pertama kali Phi bertemu dengan kamu .. Phi sudah tertarik. Dan saat kita berciuman, ketertarikan itu berubah menjadi cinta".

" Phi ...".

" Iya ... Phi jatuh cinta dengan mu Kana".

" Tapi .. kita ga bisa bersama" Jawab Kana singkat.

******

BIG SCANDAL ( MEWGULF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang