Terpaksa menggenapi ramalan dengan menjalani takdir orang lain, akhirnya Seo Haechan terlempar lagi ke masa lalu. Sejarah harus diubah tapi bisakah Haechan kembali ke masa depan, berakhir bahagia bersama Lee Jeno, pria yang dia cintai?
• Second Bo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JENO??!!!"
"Haechan??"
"Jeno!!!"
"Haechan!!"
"Aduh kenapa malah sahut-sahutan begini sih?! Jeno, is dat yuu??"
"No No, i'm not me. Hah? Bicara apa sih aku? Astaga sayang!!"
Jeno segera menarik Haechan ke dalam dekapannya. Meski dalam kondisi basah kuyup, terasa hangat. Betapa Haechan merindukan pelukan itu padahal baru 3 hari terpisah dengan Jeno. Jenonya dari masa depan.
"Benar kan dugaanku?? Pasti kamu juga ikut terlempar ke sini bersamaku huaaaa Jeno aku rindu..."
"Kesini? Tunggu dulu..."
Jeno melepaskan pelukannya lalu melihat sekelilingnya. Danaunya dan suasananya berbeda dari tempat dimana dia jatuh kemarin. Lalu pandangannya kembali pada Haechan. Wanita itu menggunakan hanbok dengan lambang khusus untuk Ratu.
"Haechan-aa... kenapa pakaianmu seperti itu? Kita dimana? Folk village? Kamu sedang apa? Syuting drama kolosal? Tidak, tidak, kau tidak pandai berakting."
"Kau menghinaku? Kita terpisah 3 hari dan kau tega mengata-ngataiku, Jen?"
"Tidak sayang, bukan begitu. Aku hanya berbicara fakta. Tapi Haechan-aa, bisa jelaskan padaku apa yang terjadi?"
Haechan sudah buka mulut hendak bicara saat dua orang datang berteriak-teriak dengan histeris sambil menghampiri mereka.
"JEONHAAA~"
"MAMAAA~"
Dayang Jang dan Kasim Hwang datang bersama dengan lentera di masing-masing tangan mereka.
"Jeonha, apa yang terjadi?!! Kenapa Jeonha basah kuyup begini? Berenang tengah-tengah malam?? Kalau Jeonha jatuh sakit bagaimana?!"
"Mama juga! Kenapa Mama basah begini?? Tidak bisa. Saya harus cepar-cepat membawa Mama kembali ke kediaman Mama dan mengeringkan Mama. Anda dan bayi anda tidak boleh sampai sakit. Ayo Mama!"
Dayang Jang langsung menggandeng Haechan dan mengajaknya berdiri, berjalan menjauhi Jeno dan Kasim Hwang yang masih saja mengomeli Jeno. Berpikir kalau itu Jeonha-nya.
"G-ganti baju dulu sayang! Kita bertemu setengah jam lagi eoh??"
"O-oh iya..."
"Kenapa malah bengong, Jeonha? Kita harus kembali juga ke kediaman Jeonha dan mengeringkan anda. Kenapa sih hobi sekali bermain dengan air? Kalau betul-betul tenggelam bagaimana, Jeonha?? Lalu pakaian apa yang anda kenakan ini, Jeonha?! Anda tahu kan tidak boleh sembarang berpakaian kalau sedang berada di dalam istana? Penampilan anda seperti seorang komunis, Jeonha! Ayo kembali ke dalam sebelum ada yang melihat kita."
