• 017 •

988 218 45
                                    

Pantas saja Jinrak merasa sedikit janggal, kenapa tidak ada yang mengejar mereka di sepanjang perjalanan mereka menuju pelabuhan padahal dalam situasi seperti ini, menurut perkiraan Jinrak, mereka harusnya dikejar meski lewat jalur rahasia pun mer...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantas saja Jinrak merasa sedikit janggal, kenapa tidak ada yang mengejar mereka di sepanjang perjalanan mereka menuju pelabuhan padahal dalam situasi seperti ini, menurut perkiraan Jinrak, mereka harusnya dikejar meski lewat jalur rahasia pun mereka akan tetap dikejar. Mereka memang berhasil naik ke kapal dalam keadaan selamat tapi siapa sangka yang dipikir Jinrak adalah kru kapal malah justru orang-orang Menteri Lee.

Mereka tidak mau repot-repot mengejar maka dari itu mereka menyebar orang ke area perbatasan berpikiran kalau mungkin saja Haechan akan berusaha kabur. Tiba di pelabuhan mereka mendapat informasi bahwa ada satu kapal yang dipersiapkan untuk berlayar ke Qing. Tidak diberitahu siapa penumpangnya tapi mereka yakin kalau itu adalah Haechan yang berusaha dilarikan ke Qing mengingat Qing sekarang berada di pihak Jeonha. Jadi mereka menunggu di kapal hingga rombongan Haechan sampai.

Jinrak sempat melawan dibantu oleh Dayang Jang dengan panah mereka, Menteri Seo pun mencoba melindungi Haechan dengan pedangnya tapi mereka jadi tidak berkutik ketika salah satu orang dari Menteri Lee berhasil menangkap Haechan. Mereka bisa apa? Daripada Haechan disakiti lebih baik mereka menjatuhkan senjata mereka.  Akhirnya Haechan dan yang lain dibawa ke istana sesuai dengan perintah Menteri Lee.

Haechan memutar otaknya berusaha untuk memikirkan cara agar bisa kabur termasuk berpikir untuk melompat keluar dari tandu dan lari tapi jelas tidak mungkin. Akhirnya dia menyerah, memasrahkan dirinya pada keadaan karena sekalipun dia berhasil kabur bagaimana dengan Ayahnya? Daebi Mama, Jinrak dan Dayang Jang? Mana tega Haechan meninggalkan mereka.

Yang Haechan tidak habis pikir Menteri Lee ternyata menjadikannya sebagai umpan agar Jeno menyerah. Dia tak kuasa menahan tangisnya melihat Jeno yang terdiam mematung di tempatnya ketika dia dibawa keluar oleh Menteri Lee dengan pedang yang siap menggorok lehernya.

"HAECHAN!!"

Jeno sudah berteriak histeris melihat Menteri Lee menggerakkan pedangnya ke arah Haechan.

"ACKH!!"

Haechan jatuh terduduk di lantai sambil memegangi perutnya sementara Menteri Lee mundur beberapa langkah ke belakang. Saat itu juga puluhan anak panah beterbangan menjatuhkan orang-orang yang menahan Menteri Seo, Daebi Mama, Jinrak dan Dayang Jang. Menteri Seo tidak tinggal diam. Di tengah anak panah yang beterbangan itu, Haechan ditarik oleh Menteri Seo sementara Dayang Jang dan Tabib Jong mengamankan Daebi Mama.

"Itu siapa, Jeonha??" Kata Kasim Hwang melihat orang-orang di atas atap yang berpakaian serba hitam dengan setengah wajah mereka tertutup kain berwarna hitam yang membantu mereka menjatuhkan Menteri Lee juga anak buahnya. Tanpa ampun. Padahal mereka hanya bertiga.

Bukannya menjawab, Jeno malah menunduk mengambil pedangnya yang tadi sudah sempat dia jatuhkan ke tanah. Kasim Hwang memegangi pedangnya di depan dada seerat mungkin dengan mukanya yang tegang sambil dia bergeser beberapa langkah ke samping membiarkan Jeno lewat karena sesungguhnya dia tidak pernah melihat tatapan Jeno seperti itu sebelumnya. Bahkan dia sendiri takut. Pandangan Jeno menggelap seperti dikuasai iblis, tapi sebenarnya Jeno itu marah karena Menteri Lee yang berusaha membunuh Haechan tepat di depan matanya. Jeno menyeret pedangnya menuju ke atas, ke tempat Menteri Lee terkapar karena terkena panah dari orang-orang asing itu.

SUNSHINE 2.0 ☀ NoHyuck ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang