Terpaksa menggenapi ramalan dengan menjalani takdir orang lain, akhirnya Seo Haechan terlempar lagi ke masa lalu. Sejarah harus diubah tapi bisakah Haechan kembali ke masa depan, berakhir bahagia bersama Lee Jeno, pria yang dia cintai?
• Second Bo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah bagus kau tidak usah bicara selamanya. Lihat kan akibatnya kalau melawan? Kau pikir kau bisa menang atasku, Mama? Tidak. Malam ini aku yang akan tidur dengan Jeonha dan kau akan segera kehilangan bayimu. Mungkin nyawamu juga akan menyusul."
Selir Lee tersenyum miring melihat Haechan yang sudah terbaring di tanah, meringis kesakitan sambil memegangi perutnya yang masih mengeluarkan cairan merah.
"Tidak ada yang ingin kau katakan? Tak apa. Kau tidak perlu mengatakan apa-apa karena semua tidak ada gunanya lagi. Berita tentang Jungjeon Mama yang tidak bisa menjaga Putera Mahkota dengan baik akan tersebar di seluruh penjuru istana. Daebi Mama tidak akan membelamu lagi dan kau akan segera turun dari posisimu sebagai Jungjeon Mama. Tahu apa artinya itu? Itu artinya akulah yang akan naik menjadi Ratu negeri ini dan kau akan diasingkan."
"A-ackh! T-tolong... tolong berhenti... tolong berhenti berhalusinasi karena terdengar menggelikan di telingaku. Ackh! Ackhahahahaha"
Haechan mencabut dwikkoji yang tertancap dari perutnya dan kembali berdiri, membersihkan chima-nya dari rumput-rumput kering yang menempel.
"B-bagaimana bisa?!"
"Ya jelas bisa lah!" Haechan membalas senyuman miring Selir Lee dengan senyuman yang lebih jahat lagi.
Beberapa hari yang lalu sebelum pertemuan rutin pertama yang dihadiri Jeno, Haechan pergi ke dapur menemui para koki di dapur dan memeriksa rempah serta saus mereka.
"Kalian punya saus tomat?"
"Ya Mama? Saus tomat? Kami tidak pernah menggunakan saus dari tomat sebelumnya untuk masakan kami, Mama..."
"Tapi kalian bisa kan membuatnya? Tomat, bawang putih, gula, garam. Tapi tolong buat sedikit encer oke? Warna merahnya harus keluar ya!"
"Baik Mama!"
"Mama, kenapa meminta dibuatkan saus tomat?"
"Berdasarkan pengalamanku di era Joseon lalu dan ketika aku kembali ke masa depan menonton berbagai series kolosal yang baru, orang-orang jahat itu tidak akan berhenti mencelakai aku yang mereka anggap sebagai ancaman terberat atas rencana jahat mereka untuk mengambil alih kekuasaan. Kenapa? Karena aku dicintai Jeonha dan Daebi Mama dan aku sedang mengandung Putera Mahkota jadi menurutmu apa yang akan mereka lakukan padaku, Dayang Jang?"
"Menyingkirkan Mama?"
"NAH! Bagaimana mereka menyingkirkanku? Tentu saja dengan membunuh Putera Mahkota yang masih berada di dalam kandunganku. Jadi aku membuat tindakan pencegahan karena aku tahu sekarang aku sedang berada di nomor satu, urutan teratas, daftar orang yang diburu mereka yang ingin menggulingkan kekuasaan Jeonha."
"Mama..."
Dayang Jang berubah murung. Iya dia tahu itu bukan Jungjeon Mama-nya, tapi sekarang Haechanlah yang berada di posisi itu dan Haechan memiliki wajah dan postur tubuh yang sama seperti Jungjeon Mama-nya, oleh karena itu perasaannya sama. Dia tetap mengkhawatirkan Haechan dan keselamatan Putera Mahkota.
