DINNER - 34

30 2 14
                                    

Selamat Membaca 😊






----
Walau rintik hujan mengundang kemalasan, tapi itu tidak berlaku bagi laki-laki dingin bernama Lee Jeno. Ia telah bersiap pergi setelah berdebat dengan kedua orang tuanya.

Jeno mengambil beberapa pakaiannya dan juga memakai jaket hitam miliknya. Sebelum pergi, Jeno memastikan pintu kamarnya terkunci. Setelah pasti, Jeno pun pergi melalui jendela kamarnya.

Tekad Jeno sudah bulat ketika ingin mencari pembunuh dari kekasihnya. Sekarang tidak ada lagi Jeno yang memiliki belas kasihan seperti dulu, termasuk pada Hyun Soo.

Tujuan Jeno saat ini adalah tempat pemakaman Hyun Hi. Bukan ingin ingin kembali menggelar duka, ia hanya ingin memberikan seikat bunga untuk Hyun Hi di atas pusaranya.

Senyum Jeno mengembang tatkala menatap foto Hyun Hi yang mengenakan seragam sekolah. Gadis berambut panjang itu kini telah tiada.

Hujah bertambah deras mengguyur bumi dan Jeno pun bergegas pergi meninggalkan area itu setelah memakai tudung jaketnya.

"Jeno." Seok Jin datang mengejutkan Jeno yang  baru saja berbalik dan hendak pergi.

"Ada apa? Tidak usah mengganggu Hyun Hi, percuma dia sudah meninggal dan tidak usah mencari Hyun Soo, karena aku yang akan mencarinya," ucap Jeno yang terkesan dingin.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?"

"Bukan urusanmu. Aku akan mencari siapa saja yang menjadi dalang atas kematian Hyun Hi dan juga anakku," gerutu Jeno.

Ketika Jeno yang hendak melanjutkan langkahnya, dengan cepat Seok Jin mencekal lengan Jeno. Tak lupa tatapannya tajam ke arah Jeno.

Sejak tadi Seok Jin merasa tidak suka dengan sikap Jeno yang dingin dan seolah tidak memedulikannya.

"Sebaiknya kita selesaikan masalah ini ke kantor polisi, karena mereka yang berwenang mengungkap masalah ini."

"Lepas." Lengannya sudah terbebas dari tangan Seok Jin.

"Apa? Karena kalian ingin mendapatkan uang karena kasus ini? Maka kalian yang akan menerima keuntungan karena kasus ini."

"Lebih baik dari pada membalas dendam dengan cara membunuh," balas Seok Jin.

"Aku tidak peduli. Aku bukan orang sepertimu yang biasa saja ketika adikmu mati karena hal gila," desis Jeno.

Sejurus kemudian Jeno langsung pergi dari hadapan Seok Jin tanpa berpamitan apapun padanya. Bagi Jeno, Seok Jin tidak penting.

Jeno terus berjalan dengan langkah lebar. Yang penting ia bisa segera sampai di sebuah tempat yang sudah ia nantikan sejak dua hari yang lalu.

Perjalanan yang Jeno tempuh dengan taksi itu pun sudah sampai di sebuah bangunan dengan pagar besi yang tinggi.

"Na Jaemin!" panggil Jeno dari luar pagar.

Dan tak lama celah kecil dari pintu besi itu terbuka dan menampakkan seseorang lain, bukan Na Jaemin yang diharapkan oleh Jeno.

"Jaemin sedang tidak ada di sini. Kamu bisa masuk," suruh seorang laki-laki yang terkesan dingin.

Laki-laki itu adalah bagian dari Ark, ia bernama Lee Haechan. Ia juga dikenal tak kenal ampun ketika mendapat bagian untuk menghabisi nyawa targetnya.

"Di mana Jaemin?" tanya Jeno seraya melewati Haechan yang sedikit bergeser agar Jeno bisa masuk.

"Jaemin sedang ada urusan di luar dan dia akan pulang malam ini."

DINNER = Jaehyun - Taeyong ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang