DINNER - 36

31 3 15
                                    

Selamat Membaca 😊





----
Luka yang terlihat jelas di pipinya itu sedang ia tutupi menggunakan plester berwarna cokelat tua. Membentang dari tulang pipi dan turun hingga hampir samping di ujung bibirnya.

Wajahnya meringis merasakan perih di sana, apalagi keadaan kepalanya yang masih ada rasa pusing. Sebab, pukulan dari Jaehyun waktu itu terasa kuat.

Tok tok ...!

Pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar kamar yang ditempatinya. Hyun Soo pun lantas mendekat ke arah pintu dan langsung membukanya.

"Ada apa?"

"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu," jawab Jaemin.

"Apa?" tanya Hyun Soo lagi dengan malasnya.

Jaemin menampilkan senyumannya yang katanya menahan itu, padahal Hyun Soo menjadi bertambah malas melihatnya. Hyun Soo tidak tertarik.

"Terlalu lama, cepat tunjukkan apa maksud dan tujuanmu, setelah ini aku harus beristirahat."

"Gadis manis sepertimu tidak pantas bersikap dingin, kamu cocoknya dengan sikap yang manja seperti anak kecil."

Tangan Jaemin terangkat dan hendak menyentuh pipi Hyun Soo yang terdapat plester. Namun, dengan segera Hyun Soo menepis tangan Jaemin.

"Tidak usah menyentuh pipiku. Cepat katakan sekarang juga, apa niatmu. Jangan membuat kepalaku bertambah pusing," ketus Hyun Soo.

Yang Jaemin lihat saat dari Hyun Soo benar-benar berbeda dari cerita yang pernah Taeyong berikan padanya. Seperti yang di katakan Jeno kemarin, bahwa sifat asli Hyun Soo sudah keluar.

"Baiklah. Ikut aku," ajak Jaemin.

Dengan malasnya Hyun Soo mengikuti langkah Jaemin. Ternyata Jaemin membawa Hyun Soo ke dalam sebuah ruangan luas dengan banyak lampu di atasnya.

"Ini adalah ruang senjata. Aku menyimpan semua senjataku di sini. Tidak sembarangan orang bisa masuk ke sini."

"Kenapa kamu memilihku?" tanya Hyun Soo tanpa menoleh sedikit pun ke arah Jaemin. Sedangkan Jaemin menatap Hyun Soo.

"Karena kamu wanita spesial," jawab Jaemin.

"Kalimat basi," cibir Hyun Soo.

Sejurus kemudian Hyun Soo melangkah memasuki ruangan yang luas itu. Banyak senjata-senjata yang mengisinya. Hyun Soo tidak menyangka, bahwa ada orang yang memiliki senjata sebanyak itu.

"Bagaimana kamu bisa memiliki senjata sebanyak ini?"

Jaemin pun mendekati Hyun Soo yang sedang mengamati sebuah lemari kaca dengan beberapa senjata api laras panjang di dalamnya.

Senjata-senjata itu tertata dengan rapi. Setiap seminggu sekali Jaemin akan membersihkannya, entah setelah digunakan atau tidak.

"Tentu saja dari hasil merampas, taruhan, jual beli ilegal, dan aku punya teman yang mempunyai pabrik senjata ilegal."

Jawaban Jaemin itu sama sekali tidak ada kesan bersalah, keberatan, ataupun rahasia. Semuanya terucap dengan gamblang dan jelas.

"Adalah yang bersifat bersih di sini? Aku tidak ingin meminjam senjata yang bersifat kotor, apalagi yang pernah digunakan untuk membunuh."

"Sebenarnya aku malas untuk menunjukkannya."

Jaemin berjalan menuju sebuah ruangan kecil yang berada di dalam ruangan luas itu. Hyun Soo cukup tercengang ketika melihat lampu-lampu diplafon ruangan menyoroti tumpukan senjata yang masih baru.

DINNER = Jaehyun - Taeyong ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang