DINNER - 40

29 2 8
                                    

Selamat Membaca 😊






----
Terasa begitu tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. Ia harus berada di atas ranjang yang sama dengan pria yang ia benci, tapi ada perasaan lain yang sulit untuk ia jelaskan.

Terlalu lama tidak nyaman, Hyun Soo pun memutuskan untuk keluar kamar dan tidak tidur lagi, padahal jam masih menunjuk pukul dua dini hari.

Pikir Hyun Soo, mungkin secangkir kopi latte bisa menjadi teman baginya untuk melawan rasa kantuk. Dapur menjadi tempat yang cocok untuknya.

Kopi kemasan latte yang lengkap dengan choco granule itu pun Hyun Soo tuang sedikit demi sedikit, hingga membentuk dua mata dan bibir yang mengulas senyum.

"Seperti anak sekolah dasar," gumam Hyun Soo seraya memandang hasil karyanya.

Tuk tuk tuk ...!

Bunyi ketukan dari cangkir terdengar tidak terlalu keras di antara sunyinya malam itu. Hyun Soo benar-benar merasa sepi sekaligus bimbang.

"Ada apa dengan hatiku? Kenapa harus seperti ini ketika melihat Jaehyun?"

Hyun Soo memandang kopinya, lalu ia menyugar rambutnya dan menahan tangan di kepalanya. Perasaan itu sungguh tidak nyaman sama sekali.

"Jatuh cinta padanya? Jangan sampai itu terjadi, dia tidak pantas mendapat cintaku."

Kepala Hyun Soo menggeleng pelan lagi tipis. Anggapan salah tentang perasaannya kali ini. Benar, jika menyukai Jaehyun adalah sebuah kesalahan.

Terkadang, hati tidak bisa memilah ke mana cinta itu berpihak. Seringnya selalu tumbuh tanpa sadar ada kebencian yang ikut tumbuh bersama, atau mungkin telah tumbuh lebih awal.

"Masih jam dua ... kamu tidak bisa tidur?" Jaehyun bertanya sembari memegangi kedua bahu kurus Hyun Soo.

Orang yang sedang Hyun Soo hindari, kini malah datang dan mengganggunya. Namun, Hyun Soo tidak boleh menunjukkan rasa tidak sukanya itu.

"Kamu benar, aku tidak bisa tidur," jawab Hyun Soo seadanya.

Bibir manis Hyun Soo mengulas senyum dengan tangannya yang mengusap lembut punggung tangan Jaehyun dan menyuruh Jaehyun untun duduk.

"Duduk sini," suruh Hyun Soo untuk duduk di dekatnya.

"Tidak ... aku cuma mau duduk di sini saja."

Jaehyun menolak untuk duduk di samping Hyun Soo, ia lebih memilih untuk duduk berhadapan dengan Hyun Soo.

"Kenapa begitu?"

"Karena aku ingin melihat wajahmu dari depan, kalau dari samping 'kan tidak kelihatan jelas wajahmu," jawab Jaehyun.

Sejauh ini perasaan Hyun Soo masih bisa dikendalikan. Detak jantungnya masih dalam batas normal, serta wajah Hyun Soo yang masih terlihat tenang.

"Sepertinya minum kopi sepertimu enak juga, aku akan membuatnya," ujar Jaehyun.

Pria Jung itu pun bangkit dari duduknya dan pergi menuju dapur, sedangkan Hyun Soo tanpa sengaja menatap wajahnya pada cermin di depan sana.

Seketika itu juga ia melihat wajah Hyun Hi di sana. Perasaan benci terhadap Jaehyun tumbuh seketika itu juga. Rahang Hyun Soo mengeras melihat wajah Hyun Hi di sana.

"Aku harus membunuh Jaehyun malam ini juga. Aku tidak boleh seperti ini," gerutunya.

Sejurus kemudian Hyun Soo bangkit dan berjalan menuju kamar belakang, di sana ia membuka tas hitamnya dan mengambil dua buah Shuriken, lalu memegangnya di belakang tubuhnya.

DINNER = Jaehyun - Taeyong ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang