Selamat Membaca 😊
----
Diam dan diamnya kali ini bukan karena baru saja menghilangkan satu nyawa, melainkan karena ia tengah menatap rumahnya. Rumah yang menyimpan kenangan bersama Hyun Hi.Sedetik berlalu, kaki Hyun Soo pun melangkah mendekati pintu rumahnya. Di sana Hyun Soo menyadari ada masalah di pintunya, yakni sudah dibobol oleh seseorang.
Hyun Soo pun langsung bisa menebak ulah siapa itu. Tidak lain adalah orang-orang yang memburu dan berniat membunuhnya.
Tanpa perlu pikir panjang lagi, Hyun Soo kemudian memasuki rumahnya. Keadaan di dalam baik-baik saja. Susunan perabot rumah juga masih sama.
"Hyun Soo, kamu sudah pulang?!"
Seseorang tampak memasuki kediaman Hyun Soo. Orang itu adalah Seok Jin, yang datang dalam keadaan basah kuyup, padahal ketika Hyun Soo turun dari bus tadi tidak hujan.
"Ada apa?"
"Aku tidak menemukanmu selama beberapa hari ini, dari mana saja?"
"Tidak ada urusannya denganmu. Sana pulang saja, aku tidak butuh teman."
"Kenapa tidak bersikap terbuka seperti Hyun Hi? Beri aku ruang untuk membantumu."
"Sepertinya aku tidak butuh bantuanmu. Apapun bisa aku lakukan sendiri."
Seok Jin masih berada di sana meski Hyun Soo bersikap tidak peduli padanya. Seok Jin tetap berdiri sembari memerhatikan Hyun Soo yang sedang melepas jaketnya.
Satu hal yang dilihat oleh Seok Jin saat itu juga. Yakni kaos yang dipakai serta tangan Hyun Soo terdapat banyak bercak darah.
"Ada darah di baju dan tanganmu, apakah kamu terluka?"
"Tentu saja tidak, justru aku yang baru saja melukai seseorang hingga dia tewas."
Enteng dan mudah sekali ketika menjawabnya. Seolah tidak ada penyesalan sama sekali. Sampai-sampai mengundang decak curiga dari Seok Jin.
"Siapa yang kamu bunuh?"
"Aku membunuh orang yang telah memasukkan sebuah plat ke dalam tubuh adikmu dulu."
"Benarkah, siapa?"
Terpaksa Hyun Soo menoleh ke arah Seok Jin dengan malasnya. Hyun Soo sedikit tidak suka pertanyaan-pertanyaan Seok Jin yang menganggu.
"Banyak bertanya, dasar memalukan. Bukankah kamu adalah seorang polisi, mana hasil kerjamu dalam menyelidiki kasus kematian adikmu?"
Ucapan Hyun Soo terdengar begitu remeh di telinga Seok Jin. Namun, nyatanya memang demikian, Seok Jin hanya larut dalam kesibukan atasan yang dilimpahkan padanya.
"Membunuh bukan jalan keluar yang utama dalam kasus ini."
"Lalu apa, kamu menganggap kematian So Nee hanya seperti ketika kamu membunuh seekor nyamuk?"
"Bukan seperti itu, seharusnya kita tidak usah main hakim sendiri seperti ini," ujar Seok Jin.
"Apa peduliku? Yang ada di dalam otakku saat ini adalah membunuh semua orang yang terlibat kematian kakakmu."
"Alasanmu sangat klasik, di mana-mana akan membunuh setelah orang tersayang dibunuh," ucap Seok Jin.
Sejenak Hyun Soo terdiam dalam mendengarkan ucapan Seok Jin. Apa yang diucapkan oleh Seok Jin memang ada benarnya juga.
"Kamu benar, tapi hal itu sebagai tanda bukti, bahwa aku memiliki kasih sayang yang besar pada kakakku. Aku merasa kehilangan karena kepergiannya. Karena hal itulah aku merasa tidak terima. Mungkin, hatimu tidak kehilangan setelah adikmu menderita sebelum kematiannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DINNER = Jaehyun - Taeyong END
Fanfiction🔞⚠️ Adalah Choi Hyun Soo, gadis SMA yang harus bekerja menjadi asisten seorang model bernama Jung Jaehyun. Setiap malam Hyun Soo bekerja membawa sebuah tas besar yang cukup berat. Hyun Soo tidak tahu yang dilakukan Jaehyun ketika berada di dalam se...