01

16.6K 740 17
                                    

Hallo bertemu dengan cerita baru akuu hihiii semoga kalian suka yakkk
Jangan lupa kasih bintang nya sayang

-HAPPY READING-
*
*
*
*
*


"Sayang, kamu di mana? Ihh–" rengek Bumi sambil menghentak hentakan kakinya seperti anak kecil.

"Aku di dapur sayang. Lagi bikin sarapan bentar!" sahut Kaissa yang berada di dapur.

Bumi mendengus. "Kenapa gak ngajak Aku?" Kaki Bumi berjalan mendekati istrinya.

"Ya Allah sayang, aku kan cuma buat sarapan doang," heran Kaissa tanpa menoleh ke arah Bumi. Tangannya dengan lincah mengaduk ngaduk nasi gorengnya yang hampir jadi

Bumi mendengus dengan sebal. "Ihhh, pokoknya aku ikut kemana pun kamu pergi sayang..." Bumi berucap dengan manja kini tangan kekarnya memeluk pinggang ramping milik Kaissa, istrinya itu hanya diam saja ia tetap pokus mengaduk-aduk nasi goreng yang hampir jadi.

Kaissa hanya bisa geleng-geleng kepalanya dengan kelakuan Bumi yang seperti anak kecil sudah biasa baginya.

Bumi Agha Affandra seorang ketua geng yang terkenal di jagat raya. Siapa yang tidak kenal sama Bumi? semua orang tau. Bahkan, semua orang takut pada Bumi ketika ia sudah menjadi singa. Bumi tidak segan-segan untuk menghabisi musuhnya, apalagi jika menyangkut persoalan tentang istrinya. Bumi tidak pernah mandang bulu bagi siapa saja yang sudah mengganggu rumah tangganya.

Tapi semua orang tidak tau, bagaimana Bumi kalau sudah berada di rumah bersama istrinya?

Bumi Agha Affandra bakalan bucin ketika berada di rumah, berbeda ketika di luar.
Bumi akan selau mengikuti kemanapun istrinya pergi, entah itu ke dapur, belakang rumah, bahkan ke kamar mandi pun Bumi bakalan mengikuti istrinya itu.

"Sekarang kamu makan ya," suruh Kaissa tangannya melepaskan tangan Bumi yang masih melingkar di pinggangnya. Sebelah tangannya memegang piring yang berisikan nasi goreng buatannya tadi.

"Engga mauu sayang ihh!"  Bumi tetap kekeh tidak mau melepaskan pelukannya.

"Lepas dulu dong, kamu harus makan. Ini udah siang, kamu ngga mau ke kampus apa?" Kaissa membalikkan badannya, hingga pandangannya dengan Bumi bertemu.

"Engga deh, aku males," ujarnya seraya memajukan bibirnya seperti anak kecil.

"Loh ko gak mau, kenapa?"

"Maless, pengennya di rumah aja sama kamu sayang. Pengen manja manja ih,"

"Eh ko gitu sih. Pokoknya kamu harus ngampus ya, sekarang makan dulu ayo," ajak Kaissa sambil menarik pergelangan tangan Bumi menuju meja makan.

"Engga mauu," tolaknya sambil melipat kedua tangan di dada.

"Ohh gak mau? Oke, aku gak bakalan kasih jatah," Kaissa memiringkan kepalanya sambil tersenyum devil.

Mata Bumi melotot mendengar kata 'tidak di kasih jatah'.

"Enakk aja, kalau gak di kasih jatah' terus gimana dong nasib si danang aku nih," ucapnya sambil ngegas. Yang di maksud danang itu, adalah kepunyaan Bumi. Awokwok

"Yaudah sana mandi dulu deh, baru makan, aku tungguin,"

"Iyaa sayang iyaa," pasrah Bumi ia segera berjalan ke kamar mandi dengan muka cemburu.

******

"Woy woy kalian tau gak!" teriak Adit.

"Paan sih Dit! Masih pagi nih udah teriak teriak aje lu!" kesal Vino sambil menjitak kepala Adit.

I LOVE BU DOSEN[END] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang