~Happy Reading~
******
Kaissa menuruni anak tangga dengan membawa gelas di tangan kanannya, di sebelah kiri memegang handphone.
Ia melihat suaminya yang duduk di sofa sambil bermain game. Ia pun berjalan menghampirinya.
Saat melangkahkan kaki ia kepeleset dan terjatuh di lantai.
"Say—akhh,"
Brukk
Prang
Suara itu membuat Bumi yang tengah bermain game langsung menolehkan kepalanya ke belakang. Ia terkejut dan langsung membanting handphone ke sembarangan arah, bodo amat mau rusak apa enggak yang paling penting sekarang istrinya. Ia berlari dan menghampiri istrinya yang terduduk di lantai.
"Sayang," Bumi langsung berjongkok dan langsung membawa tubuh istrinya duduk di sofa. Ia mendudukan istrinya dengan sangat pelan takut sakit akibat jatuh tadi.
Tangan Bumi memegang tangan Kaissa yang kena bercak darah sedikit akibat kena pecahan gelas yang Kaissa bawa. Hal itu membuat Bumi berdecak dengan sebal, bisa bisanya ia tidak bisa menjaga Istrinya dalam hal sepele ini. Ia merutuki dirinya sendiri.
Bumi menatap khawatir ke arah Kaissa,"Sayang bentar aku ambilin P3K dulu," Bumi segera berdiri dan mengambil obat P3K yang yang berada di lemari yang tak jauh dari ruang tamu. Kaissa hanya menggaguk dan membiarkan Suaminya mengobati luka yang ada di tangannya.
Tidak lama Bumi segera kembali membawa obat P3K. Ia duduk dan langsung membuka obatnya, mengambil kapas dan meneteskan obat alkohol sedikit.
"Siniin tangannya," suruh Bumi. Kaissa pun memberikan telapak tangnnya.
Dengan telaten Bumi mengobati tangan istrinya. Kaissa hanya meringis ketika Alkohol itu menempel di tangannya yang sakit.
"Sshhhh— aww sakitt," ringis Kaissa. Ia hanya mampu menggigit bibir bawahnya.
Bumi tidak menghiraukan ringisan istrinya. Ia tetep pokus ke tangan istrinya.
"Tahan bentar," ujar Bumi tanpa mengalihkan tatapannya dari arah tangan yang mengobati tangan istrinya.
Istrinya pun hanya menghela nafas.
"Udah." setelah selesai mengobati tangan istrinya. Bumi menatap seluruh tubuh istrinya dengan seksama, takut ada yang sakit lagi.
"Ada yang sakit lagi? yang mana? yang ini? yang ini? apa yang ini?" cecar Bumi dengan berbagai pertanyaan.
"In—"
"Yang mana? Kamu sih gimana emang jalannya, gak bisa jalan? Kenapa gak panggil aku biar aku susul kamu ke atas. Nanti mah kalau mau ke bawah kamu harus bareng aku aja, biar gak kepeleset kaya gini," Bumi mengoceh dengan panjang lebar. Membuat kaissa mendengus dengan sebal.
Padahal cuma kepeleset kaya gini doang. Apa harus di tuntun juga kalau jalan? enggak kan?
"Sayang aku gak papa aku cu-,"
Lagi-lagi Kaissa belum sempat melanjutkan ucapannya. Bumi langsung memotongnya.
"Gak papa gimana? ini tangan kamu memar kaya gini," oceh Bumi. Karena istrinya ini sangat ceroboh.
"Pantat aku sakit," ujar Kaissa.
"Mana mana?" seru Bumi sambil menggoda istrinya.
"Pantat ihh!" dengus Kaissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE BU DOSEN[END] REVISI
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN BAB NYA DI PRIVATE] Ini kisah Bumi Agha Affandra sang ketua Geng THE VAGETOZ yang menikah dengan Dosen nya sendiri yaitu Kaissa Aqella Kalista. Sosok Kaissa Aqella Kalista yang di idam idamkan kaum Adam deng...