20

1.8K 148 7
                                    

Ada yang nungguin gak nih?
Jangan lupa bintangnya sayang

-HAPPY READING-


"Ihhh keren sepatunya warna oyenn!" pekik Evan yang sedari tadi fokus terhadap benda pipih nya.

Cowok berwajah imut itu sedang bermain game. Ah ralat bukan game, tapi permainan berbie. Evan lebih suka bermain berbie ketimbang game online seperti teman- teman lainnya. Menurut nya permainan berbie lebih asik dan seru dari pada main game buat otak jadi mumet.

Mereka kini berada di markas Vagetoz.

Mereka yang ada di sana langsung mentap Evan dengan tajam. Seolah mereka terganggu dengan pekikan nya.

Adit yang duduk di sofa dengan kaki yang di tumpangkan di atas paha, serta mulut yang membuka kacang kulit ia berucap." Heh Janet berisik amat lu!" dengan sisa kulit kacangnya ia lemparkan ke arah Evan. Membuat sang empu mendengus dengan sebal.

"Tau nih bocah!" sembur Vino.

Cowok dengan sejuta gombal itu kembali membuka handponya. Lebih baik ia mencari kontak my love nya. Di rasa sudah ketemu Vino langsung membuka aplikasi hijau dan mengetikkan sesuatu di sana.

[Vino]
assalamualaikum cantik😙

[Alin]
wa'alaikumsalam

[Vino]
ehh di jawab? tumben?

[Alin]
pura²lupa?

[Vino]
hhe😁iya Iyah
kan aku suruh bales waktu itu.

[Alin]
hm

[Vino]
singkat amat, belum sarapan yang?
*yak maksudnya hhe😅
yang juga gak pp sih

[Alin]
Apa ap ya ka?

[Vino]
loh ko ada apa. aku kangen hhe

[Alin]
oh gtu! kalau gda yg penting.
yaudh mkshh y.

[Vino]
eh ehh ko gitu
aku mau ngomong penting nih

[Alin]
to the point!

[Vino]
AKU CINTA KAMU!♥️

Setelah mengetik itu Vino langsung berteriak dan lompat lompat kegirangan. Padahal diri sendiri yang mengatakan itu, tapi entah kenapa Vino baper sama diri sendiri. Membuat mereka yang duduk di sana menoleh ke arah Vino dengan tatapan aneh.

Gila? Atau gimna ni anak? Tiba tiba berteriak dan lompat lompat gak jelas. Pikir mereka , Sedangkan Vino ia tidak menghiraukan tatapan mereka setelah di rasa sudah puas lompat lompat, ia kembali duduk dan menatap temannya satu persatu.

"Woy tau gak Lo?" tanya Vino, tangannya mencekal bahu Adit cukup kencang.

Karena mereka duduk bersebelahan.

Meringis Adit memegang bahunya yang lumayan sakit." Anjing Lo!" hardiknya, tangannya masih mengusap-ngusap bahu.

"Hhe sorry Dit. Replek gue," ujar Vino cengengesan membuat Adit memutar bola matanya malas.

"Refleks Monyet!" koreksi Erick yang sedari tadi memainkan handphone.

Tuh kan bener. Sekalinya ngomong langsung menyebut nama binatang si Erick mah:)

Vino menoleh ke arah Erick." Iya itu maksud gue Mbah Erick!" ujarnya.

"Chat gue di ba--,"

Erick berdiri dan langsung memotong ucapan Vino." Udah jm 9 Lo pada mau ke rumah sakit gak!" dengus Erick.

I LOVE BU DOSEN[END] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang