05

3.9K 251 1
                                    


~HAPPY READING~

******

"MATII LO ANJING!"

"BANGSAT!"

Bughh

Bughh

Terdengar suara orang memukul di sebrang sana membuat cewek yang memakai baju pink pastel itu menoleh dengan cepat.

Saat cewek itu menoleh, ia membelalakkan matanya terkejut melihat apa ia cari sekarang. Ia pun berjalan dengan tergesa gesa. Dann..

Grepp.

Sontak itu membuat Vino yang berada tak jauh dari Bumi membelakakan matanya dan meneguk salivanya dengan sudah payah.

"Anjing! Istrinya malah kesini lagi. Gue kira gak bakalan nyusul. Matii gue matii!" gerutu Vino dalam hati.

Ya. Cewek yang mengenakan pakaian pink pastel itu adalah Kaissa. Siapa lagi kalau bukan-Istri tercintanya Bumi.

Bumi sengaja tidak memberi tahu Istrinya ketika ia keluar malam. Apalagi sampai istrinya itu merengek meminta ikut. Enggak, Bumi tidak akan membiarkan Istri-tercintanya keluar malam apalagi ia nongkrong bersama sahabatnya. Bisa bisa istrinya di gembel-gembelin sama sahabatnya sendiri. Tapi itu becandaan ya ges.

"Sayang udah," cicit Kaissa tepat di telinga Suaminya. Jangan lupakan tangan Kaissa masih bertengger di perutnya.

Karena posisi mereka. Kaissa memeluk Bumi dari arah belakang.

Dengan dada yang baik turun. Nafas Bumi Terengah-engah. Yang tadinya tangan mengepal, kini sudah kembali seperti semula. Ia pun membalikan badannya. Dan terdapat wajah Cantik dan imut.

"Sayang, kok kamu ada di sini?Tau dari mana?" tanya Bumi ketika sudah menolehkan badannya menghadap Kaissa.

Ia tidak menjawab pertanyaan suaminya. Dan malah balik bertanya."Kamu ngapain berantem?" tangannya memegang rahang tegas Suaminya yang sedikit berdarah.

Bumi hanya mengembuskan nafasnya dengan kasar. Ia menangkup wajah Kaissa dengan kedua tangannya.

"Hei! Jawab dulu pertanyaan aku. Ngapain kamu ada di sini? terus tau dari mana aku di sini?"

Petanyaan 'tau dari mana' itu membuat Vino meneguk salivanya dengan susah payah.Bisa bisa mati muda gue.

"Anjirr! matii gue matii!" gerutu Vino dalam hati.

"Em- bos. G-gue balik duluan ye," ujar Vino dengan nada sedikit gemetaran. Dan itu membuat Bumi dan Kaissa menoleh pada Vino.

Ia pun segera berlari dengan sekuat tenaga. Dan menyambar motor yang terparkir tak jauh darinya, segera menancapkan gasnya full.

"KABURRRRR!" pekik Vino setelah menancapkan gasnya.

Ngenggg.

Hal itu membuat Dua sejoli pasangan suami-istri menyerngitkan dahinya.

"Hati-hati kak," ucap Kaissa pada lelaki yang terduduk di aspal. Bumi hanya berdecak sebal.

Lelaki itu berdiri dengan tertatih tatih. Karena sebagian tulangnya remuk akibat pukulan maut dari Bumi.

"Ayo saya ban-,"

Tangan Bumi menepis tangan Kaissa yang hendak membantu lelaki itu.

"Gak usah! dia juga bisa sendiri!" ketusnya tidak suka.

Kaissa hanya menghela nafas.

Lelaki itu kini kian sudah berdiri dan berjalan mendekati motornya yang terjatuh akibat di tendang Bumi. Ia membangunkan terlebih dahulu, menaiki dan menstater.Sebelum pergi ia berucap,"Dek Saya minta maaf. Saya gak sengaja nyenggol motor Adek. Kalau gitu saya duluan," lelaki itu pun menancapkan gasnya dan mulai menghilang dari pandangan Bumi dan Kaissa.

I LOVE BU DOSEN[END] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang