24

1.6K 146 11
                                    

JANGAN LUPA BINTANGNYA PEMIRSAH

-HAPPY READING-

******

Sedari tadi Bumi uring uringan mencari keberadaan istrinya yang entah kemana pergi begitu saja setelah pertengkaran hebat semalam.

Pagi pagi gini bahkan Cahya pagi belum terlihat, Bumi harus mencari keberadaan istrinya. Karena semalam hujan nya terlalu besar membuat Bumi harus menunggunya reda, Al hasil cowok itu ketiduran dan baru membuka mata pukul 05:00

Kini cowok dengan memakai baju hitam polos dan di padukan dengan jaket kebanggaannya menghentikan motor hitam miliknya, tepat di TPU melati.

Dari kejauhan mata elang milik Bumi menangkap seorang wanita yang sedang memeluk gundukan tanah, sudah di pastikan itu adalah Kaissa.

Tanpa menstandarkan motor terlebih dahulu, Bumi segera berlari melewati makam orang lain, sedangkan motornya sudah tergeletak begitu saja, cowok itu tidak menghiraukan. Yang terpenting adalah istrinya.

"B-bun,  aku s-sakit, ayo kembali, peluk aku, hiks." Kaissa terus memeluk gundukan makam Bundanya di sertai tangis yang begitu pilu.

Bumi yang ingin sempat menghampiri Kaissa, ia urungkan, cowok itu berhenti langkah. Ia mendengar apa yang Kaissa ucapkan tadi.

Perlahan tangan Bumi mengepal. Kenapa dia tidak bisa menjadi suami yang baik? Dan kenapa dia tidak tau bahwa istrinya sakit? Sakit apa? Ia tidak tahu.

"Anjing Lo Bumi!" Bumi terus memaki maki dirinya.

Bumi merasa menjadi bukan seperti suami yang baik, Kaissa pernah bilang, ia adalah suami terhebat?

Salah besar. Bumi bukankah suami terhebat, melainkan ia adalah laki laki berengsek yang tidak tahu gimana keadaan istrinya sekarang.

Perlahan kaki jenjang milik Bumi melangkah.

"S-sayang," panggil Bumi dengan lirih, ia takut Kaissa masih marah terhadap dirinya.

Bumi tau, ia memang salah. Tapi, ia melakukan ini semuanya hanya karena Bunda yang meminta.

Kaissa yang merasa ada suara yang ia kenal la langsung menoleh ke arah belakang.

Saat itu juga Kaissa langsung berdiri dan menepuk nepuk bokongnya yang kotor akibat tanah.

Kaissa menatap Bumi." Mau apa anda kesini?"

Deg. Perlahan kepala Bumi menggeleng, apa ia salah dengar, Kaissa menyebut dirinya 'Anda' semarah itukah Kaissa terhadap Bumi?

"Sayang, ko ngomong gitu, gak sopan sama suami sendiri!"  bantah Bumi tidak suka Kaissa menyebutnya dengan sebutan 'anda'

Kaissa yang mendengarnya tersenyum miring." Sopan kah Anda, menyembunyikan kematian tentang Bunda saya!" tanya Kaissa dengan menekan kan satu per kata.

"KAISSA!" tegur Bumi.

"APA!" tantang Kaissa.

******

I LOVE BU DOSEN[END] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang