~Hallo Aku Double up~
Kalian apa kabar? Kangen mereka seperti dulu lagi gak?
Dua tahun kemudian.......
Dua bocah kini berlarian satu sama lain di sertai ketawa. Tak berselang lama seorang Daddy memanggil Mereka, langsung saja mereka berdua berhenti dengan nafas yang naik turun.
Bumi melambaikan tangnnya menyuruh mereka untuk mendekat, di tangan cowok itu ia membawa nampan berisi susu dan cemilan.
"Makan dulu sini," ujar Bumi.
Dua bocah itu berjalan beriringan, lalu bocah laki-laki menggegam tangan gadis mungil itu. Yang tak lain adiknya.
Bumi tentu saja tersenyum melihat itu, ia memang sering mengajarkan anak cowoknya supaya menjaga adeknya.
"Daddy, iaa ausss...." ujar gadis mungil yang kuncir dua itu.
"Sini duduk dulu," Gio menepuk-nepuk kursi di sana, ia mempersilakan Gia duduk terlebih dahulu.
Gadis mungil itu menyengir hingga memperlihatkan deretan gigi kecilnya. "Maacih Abang,"
"Iya sama-sama," jawab Gio, lalu ia juga duduk di sebelah Gia.
Bumi yang menyaksikan itu hanya mampu tersenyum bahagia. Lalu ia juga mendudukan bokongnya di sana.
Terlebih dahulu Bumi menaruh nampan yang berisikan cemilan itu.
"Iaa, aus kan, nih minum air putih dulu," sang Daddy menyodorkan Air putih ke arah Gia.
Tetapi gadis kecil itu tidak menerima, malahan ia mengerucut kan bibirnya mungilnya ke depan.
"Iaa auu cucuu!" teriak Gia.
"Iaa, jangan teriak-teriak, nanti tenggorokan nya sakit gimana?" tegur sang Kaka.
"Tuh dengerin apa kata Abang," Bumi membenarkan ucapan Gio barusan.
Mata gadis kecil itu berkaca-kaca hingga detik berikutnya ia mengangis.
"HUWAAAA!"
Sontak itu membuat Bumi dan Gio kaget, terlebih dahulu Bumi menaruh gelas yang berisi air putih lalu ia segera menggendong tubuh kecil Gia. Tangannya menepuk-nepuk bahu kecil Gia dengan lembut.
"Syuttt, gak usah nangis,"
"iiaa, auuu cucuu," ujarnya terbata-bata.
Sedangkan sang kakak hanya melihat sambil mengerjap-erjapkan matanya.
"Abang, makan duluan aja," suruh Bumi ke arah Gio yang sedari tadi hanya diam.
Kepala Gio menggeleng. "Abang, nunggu iaa, aja Dad," tolak Gio.
Hati Bumi terasa senang untuk saat ini. Ia sudah bisa merawat kedua anak kembarnya hanya sendirian. Dan ia juga sudah mengajarkan segala kebaikan sama anaknya nya. Memang Bumi ini sering mengajarkan kedua anaknya, terutama anak laki-laki.
Ia sering mewanti-wanti agar menjadi sosok laki-laki yang baik, bisa menjaga perempuan, tidak boleh menyakiti hati perempuan, saling menghargai dan masih banyak lainnya.
Dan sekarang anak laki-laki nya sudah bisa menerapkan itu semua, ia sangat senang bisa menjadi seorang Daddy yang baik dan bertanggung jawab.
Setalah kepergian istrinya Bumi memang sempat putus asa, ia yang tadinya ingin mengakhiri hidupnya tetapi itu semua tidak terjadi karena orang-orang terdekatnya selalu bilang 'apa kamu tidak kasihan sama anak kamu? Kalau kamu ikutan pergi, siapa yang jaga mereka, siapa yang ngurus mereka? Mereka juga butuh kamu'
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE BU DOSEN[END] REVISI
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN BAB NYA DI PRIVATE] Ini kisah Bumi Agha Affandra sang ketua Geng THE VAGETOZ yang menikah dengan Dosen nya sendiri yaitu Kaissa Aqella Kalista. Sosok Kaissa Aqella Kalista yang di idam idamkan kaum Adam deng...