DILARANG MENJIPLAK, MENGCOPY ATAU MEMUBLIKASIKAN KARYA SAYA TANPA IZIN.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Selamat membaca.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
⛄⛄
Pagi hari ini kabut embun tebal menyelimuti jalanan kota Seoul. Di dalam rumahnya Jaehoon tengah duduk di ruang tengah bersama sang mama yang datang satu jam yang lalu bersama Selena, teman lama yang tidak sengaja bertemu dengannya di Stasiun Gangneung waktu lalu. Jaehoon bahkan tidak menyangka jika perempuan itu lebih dulu datang menemui mamanya dan pergi kemari tanpa mengabari dulu.(Jaehoon kalau di rumah)
"Jaehoon-ah walaupun perusahaan Ayahmu dan Ayah Selena sudah tidak menjalin kerja sama tapi ada baiknya kalian melanjutkan hubungan baik yang pernah direncanakan."
"Ma," keluh Jaehoon. "Aku bahkan belum menjalani wajib militer, bagaimana bisa mama menyuruhku untuk memikirkan tentang pernikahan."
"Mama hanya mengingatkan, Jaehoon-ah."
Jaehoon belum pernah menolak permintaan mamanya, tapi untuk kali ini ia benar-benar tidak bisa mengiyakan apa yang dikatakan mamanya barusan.
Jaehoon merasakan tangan hangat sang mama menyentuh bahu lebarnya dengan lembut. "Lagi pula kau dan Selena kan sudah saling kenal sejak lama, bukankah akan lebih mudah jika kalian berdua untuk menjalani hubungan serius?"
Jaehoon terdiam, disaat yang bersamaan sebuah suara terdengar. "Tante, samgyetang nya sudah matang. Jay, tante ayo kita makan bersama sekarang."
Selena keluar dari dalam dapur dengan celemek di dadanya. Rambut coklatnya dicepol ke atas. Perempuan berdarah Korea-Amerika itu terlihat lebih cantik saat sedang tidak memakai riasan apapun di wajahnya. Jaehoon memandang perempuan itu dari tempatnya duduk dengan tatapan kosongnya.
....
Hari terus beranjak siang. Di sisi lain, lagu klasik menenangkan terdengar memenuhi ruangan sebuah kafe di daerah Distrik Jongno. Terlihat di sisi pojok sebelah kanan Luna dan Pak Kim tengah duduk berdua sambil menghadap sebuah laptop yang menyala di atas meja. Siang ini Luna tidak ada tour dengan Jaehoon karena harus kembali mengadakan meeting yang telah selesai sepuluh menit yang lalu dengan kantornya ditemani Pak Kim. Mereka berdua memilih kafe sebagai tempat meeting karena Luna yang meminta tadi.
"Luna-ssi, mari saya antar kembali ke hotel." Pak Kim mematikan kembali laptop yang menyala sejak tadi pagi dan menutupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
14 Days With You in South Korea
RomanceLuna mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Korea Selatan dari kantornya bekerja selama dua minggu guna melakukan research tempat wisata di negara itu untuk diperkenalkan pada wisatawan Indonesia. Dalam perjalanannya selama di Korea Selatan ia men...