DILARANG MENJIPLAK, MENGCOPY ATAU MEMUBLIKASIKAN KARYA SAYA TANPA IZIN.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Selamat membaca.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
⛄⛄
“Luna-ssi?” tegur Jaehoon.
Luna menoleh dengan cepat, begitu pula Ghania di sebelahnya.
“Jaehoon-ssi?” Luna melebarkan matanya saat menyadari jika yang menyapanya barusan adalah Jaehoon. “Kenapa kau bisa ada di sini?”
“Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau ada di sini?” Jaehoon balik bertanya.
“A-aku menemui temanku,” jawab Luna sambil menunjuk temannya yang berdiri di sebelah.
“Kenapa tidak bilang dulu padaku?”
“Ah itu tadi, aku lupa bilang. Maafkan aku.”
“Kau sudah mau pulang?”
“Iya, sebenarnya sedang menunggu taksi.”
Ghania teman Luna yang semula diam saja bersuara, “Tolong bawa temanku kembali ke penginapannya bersamamu, kami sudah selesai bertemu.”
Luna memutar badannya ke arah Ghania. “Dih, apa-apaan? Terus taksi yang udah gue pesen gimana?”
“Udah tenang aja, biar gue yang naik buat balik.”
“Beneran?”
Luna merasakan tubuhnya didorong oleh tangan Ghania. “Iya, udah gih sono lama lo ah.”
“Yaudah gue duluan ya, Nia. Lo baik-baik pulangnya,” pamit Luna sambil melambaikan tangan.
Luna berbalik kembali pada Jaehoon yang masih di tempatnya, tidak paham mendengar percakapan Luna yang memakai bahasa Indonesia.
“Mari pulang kuantar,” ajak Jaehoon.
Luna mengikuti langkah lelaki itu. Ia melirik sebuah kotak kecil yang ditenteng Jaehoon dan bertanya, “Jaehoon-ssi, itu kau bawa apa?”
Jaehoon mengangkat kotak yang ia bawa ke hadapannya. “Kue tart,” jawabnya.
“Siapa yang ulang tahun?”
“Kucingku.”
“Kau punya kucing? Siapa namanya? Umurnya sudah berapa tahun?” tanya Luna bertubi-tubi.
Matanya berbinar antusias saat mendengar pembahasan mengenai hewan berbulu itu. Pasalnya ia juga memiliki seekor kucing peliharaan di rumah orang tuanya yang ada di Surabaya.
Jaehoon mengangguk kecil. “Belum kunamai, baru berumur satu tahun ini.”
Luna tergelak mendengarnya, bagaimana bisa punya kucing peliharaan tanpa dinamai.
“Kalau begitu kau harus carikan nama untuknya di hari ulang tahunnya ini,” saran Luna.
“Kau ada saran?”
“Bagaimana kalau... Woojae?”
“Boleh. Baiklah aku akan memakai nama itu padanya nanti.”
Lagi-lagi Luna terkikik. Padahal ia spontan mengucapkan nama itu karena tadi hanya nama itu yang terlintas di pikirannya.
“Kita ke COEX Mall dulu ya, aku mau membeli alas tidur baru untuknya,” kata Jaehoon.
Luna mengacungkan jempol. “OK. Ngomong-ngomong aku jadi ingin bertemu dengan kucingmu itu,” beo nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
14 Days With You in South Korea
RomansaLuna mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Korea Selatan dari kantornya bekerja selama dua minggu guna melakukan research tempat wisata di negara itu untuk diperkenalkan pada wisatawan Indonesia. Dalam perjalanannya selama di Korea Selatan ia men...