17th page's

45 14 7
                                    

DILARANG MENJIPLAK, MENGCOPY ATAU MEMUBLIKASIKAN KARYA SAYA TANPA IZIN.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Silahkan membaca.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

⛄⛄


Luna sudah kembali ke hotel dua jam yang lalu diantar oleh I An. Padahal Luna sudah menolak karena ia bisa pulang ke hotel sendiri tetap saja lelaki itu mengeyel ingin menghantar Luna sampai di depan pintu hotel.

Sekarang sudah pukul delapan malam, sehabis ibadah shalat isya' tadi Luna merebahkan tubuhnya sambil bersender pada kepala tempat tidur lalu memakai masker wajah yang tadi sempat ia beli di supermarket saat perjalanan pulang dari rumah I An. Ia memainkan ponselnya untuk menambahkan kontak sang mama. Saat ini keadaan hp nya kosong tidak ada satu pun kontak dan file yang tersisa setelah selesai diperbaiki kemarin.

Rasanya ingin marah, tapi tidak bisa. Lagipula semuanya sudah terjadi. Marah pun tidak ada guna dan hanya membuang emosi.

"Untung hapal nomor mama," ujar Luna bermonolog.

today
_______

Mama|
Maaf ya ma baru bisa ngabarin|
Kemarin itu hp mbak lagi diservice|

Mama
|Ya Allah mbk mama kira knp
|Lha kok bsa,,???

Gak sengaja jatuh ke air ma|
Tapi ini udah bagus lagi kok|
Mama sama bapak lagi apa?|
Di sana pasti masih jam 6an kan sekarang?|


Mama
|Iy, ni mama lg msak mi
|Bpk mu abis maghrib an mnta d buatin mi
|Ade jg ni blm tdr

Luna sudah akan tersenyum lebar, tapi saat itu juga ia tersadar jika dirinya sedang menggunakan masker. Senyumnya disimpan kembali.

Mau vc ma|

Mama
|Jgn, d sni bnyk petir mbk

Luna menghela nafas panjang, kebiasaan mamanya selalu berkata demikian. Diketiknya kembali pesan untuk sang mama.

Yaudah ma|
Hp nya matiin aja|
Besok aja mbak vc nya|


Belum saja sempat pesan terakhir terkirim, kontak mamanya sudah ceklis satu. Luna menduga pasti baru saja ada petir sehingga ponsel langsung dimatikan oleh bapak. Ia terkekeh sendiri dalam hati, mengingat bagaimana ketika mamanya akan terus mengomel saat Luna masih saja memainkan ponsel padahal sedang hujan petir.

Luna baru saja meletakkan ponsel dan sudah mau memejamkan matanya, namun ponselnya kembali berbunyi. Satu notif masuk di akun kakaotalk miliknya.

Baby bear🐨
|Annyeong!
|Tebak ini siapa?

Luna menyipitkan matanya, ini matanya yang minus atau memang orang diseberang sana yang salah. Yang benar saja, nama akun kakaotalknya baby bear tapi emotikon yang digunakan adalah koala. Lawak sekali. Saat melihat poto profil yang terpasang, Luna langsung tau jika itu tenyata pesan dari I An. Perempuan itu menggeleng-gelengkan kepalanya, heran. Yang aneh nya seperti I An sepertinya memang hanya ada satu di dunia.

Berhenti main tebak-tebakan|
Mr. Koala|

Baby bear🐨
|Loh kok koala? Aku itu bayi beruang noona!

14 Days With You in South KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang