"Sorry Sa, gue lengah jadi buat lo terluka gini" ucap Zerin merasa bersalah. Dan Esa hanya menanggapi dengan gelengan."It's fine, awalnya gue mo liat kenapa ada bunyi pistol gitu lalu pas gue kesana. Gue ngeliat elo dan geng Baddie berkelahi gitu, gue gak tau kalian berkelahi bar-bar seperti itu" jelas Esa duduk disamping Zerin dibawah setelah diperban telapak tangannya sama perawat di ambulance.
"Tapi, pas setelah polisi sudah datang gue berinsiatif untuk menemui kalian minta penjelasan masalah tadi. Tapi, gue malah melihat orang disamping Zavier ngeluarin pisau kearah lo. Jadi, gue berusaha nyelamatin lo" jelas Esa membuat Zerin terharu sambil menatap Esa dengan lembut. Esa segera menatap balik juga kearah Zerin sambil tersenyum manis kearah Zerin.
"Gue tau lo mampu ngelindungi diri lo, tapi setidaknya jangan sampai buat diri lo berada di situasi bahaya tadi. Oh ya, gue mau minta maaf tentang kejadian beberapa hari ini gue bersikap kasar sama lo. Gue gak bermaksud seperti itu, gue ada masalah dan gue rasa gue bisa nyelesain masalah gue sendiri. Tapi, gue salah gue malah melampiaskan rasa marah kesal gue ke lo. Maafin gue Rin" jelas Esa menyesal membuat Zerin lagi-lagi tersentuh dengan perkataan Esa.
"Sudah gue maafin kok" jawab Zerin sambil melihat langit malam. Dan Esa segera bangkit dari duduknya dan segera berhadapan ke Zerin.
"Teman?" Tanya Esa sambil mengarahkan tangannya kedepan Zerin. Zerin melihat itu kaget sekaligus senang dan terharu.
"Tentu saja Teman" ucap Zerin senang sambil membalas jabatan tangan Esa dengan bahagia.
................................
"Crys, biar gue antar lo ke rumah" ajak Zavier ketika sudah didepan Crystal sambil membawa motornya.
"Gak deh Vier, gue nunggu sopir gue aja" tolak alus Crystal.
"Cancel aja, kasihan ini sudah larut malam. Biar gue aja yang antar lo kerumah. Sekalian gue mo singgah bentar disekitaran tempat lo" jelas Zavier membuat Crystal mau tidak mau menerimanya.
"Ya sudah" ucap Crystal terima ajakan Zavier.
"Yuk naik" ucap Zavier segera memasang helmnya. Sedangkan Crystal hanya terdiam tanpa menaiki motor Zavier. Zavier yang merasa dibelakang motornya tidak berat segera menatap Crystal keheranan.
"Kok gak naik?" Tanya Zavier membuat Crystal cemberut.
"Lo gak liat, gue pakai gaun pendek Vier. Sedangkan gue akan naik motor lo ini, lo mau paha gue ditonton orang lain?"jelas Crystal kesal membuat Zavier tersenyum dibalik helmnya. Zavier segera melepas lagi helmnya dan lalu turun dari motornya sambil melepaskan jaket kulitnya.
"Pake ini untuk nutupin paha lo pas naik motor gue"ucap Zavier menyerahkan jaketnya ke Crystal. Dan Crystal segera menerimanya.
"Bantuin gue, motor lo ketinggian" ucap Crystal sambil menyerahkan sebelah tangannya ke Zavier. Dan disambut oleh Zavier untuk membantu Crystal.
"Gue Pake'in , demi keselamatan kepala lo" ucap Zavier memakaikan helm satunya ke Crystal. Setelah selesai, Zavier segera menaiki motornya.
"Helmnya kebesaran Vier, helmnya turun terus nih" ucap Crystal ngeluh dengan helm yang diberikan Zavier.
"Pegangan" ucap Zavier yang sudah menyalakan motornya. Dan Crystal hanya berpegangan di sisi baju Zavier. Dan Zavier yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baddie Gurls
Teen FictionLo mau cari perkara sama kita-kita?? Tunggu kami, "BADDIE GURLS" menanti kalian semua.