Survive

43 5 357
                                    


1 minggu pun sudah terlewati, waktunya kelas 12 sibuk dengan problem perkuliahan dan tes-tes untuk masuk ke universitas yang diinginkan. Tak terkecuali, Sarah yang sedang bergegas untuk pergi les nya. Sarah yang baru saja membuka pintu rumahnya, tiba-tiba saja.....

"Astagaa.....Ih rese banget sih lo, ngapain lo berdiri depan pintu rumah gue? Kek gak ada kerjaan banget" Ucap Sarah kesal melihat Juna yang sudah stay dirumah Sarah.

"Kamu lupa, aturan kemarin?" Tanya Juna datar ke arah Sarah.

"Aturan apa'an sih? Kita sudah telat, Jun. Ayo" ajak Sarah mengabaikan Juna sambil menarik tangan kanan Juna.

BRAKK

"Aduh" ucap Sarah kesakitan plus kaget perlakuan Juna sekarang yang sudah mengurung dirinya dengan sebelah tangan.

"Mine....harusnya kamu tau aturan masalah panggilan lo-gue tadi terhadap hubungan kita? Kamu ingatkan hukumannya apa?" Tanya Juna serius dan Sarah mendengar itu baru sadar sudah melakukan kesalahannya.

"Sorry Jun, aku tadi terlalu panik. Soalnya udah telat banget kita lesnya" jelas Sarah memelas ke arah Juna.

"Mine....aku tau aku memaksamu untuk pacaran denganku. Tapi ku mohon padamu. Tolong seriuslah menjalani hubungan kita dengan serius Sar, walaupun kamu terpaksa menerima cintaku" Jelas Juna serius sambil mengelus lembut kepala Sarah.

"Aku tidak terpaksa pacaran denganmu Juna! Ini emang keputusanku" ucap Sarah cepat agar tidak membuat Juna ragu kepadanya.

"Sayang, liat aku...." Ucap Sarah sambil menangkup kedua pipi Juna kearahnya.

"Sorry, bukan maksudku selama ini selalu cuek'in kamu, diam-diam'in kamu, dan kejadian tadi sorry banget itu beneran lupa, Sayang!. Aku tidak pernah terpaksa pacaran denganmu Jun, jika terpaksa dari awal aku sudah tolak pernyataan cintamu dan lebih milih Dion. Tapi, sekarang kan kamu sudah jadi pacar aku" jelas Sarah membuat Juna merona.

"Seminggu ini, aku sibuk les sama hack ponsel Dion" jelas Sarah membuat Juna segera melepas tangkupan Sarah tadi dan melupakan permasalahan awal tadi.

"Alasannya?" Tanya Juna penasaran.

"Saat aku menghack sosmednya Dion, disitu aku mendapati nama Rena disana. Maka dari itu, aku seminggu itu coba untuk menelusurinya ada kaitan apa Dion sama Rena" jelas Sarah curiga.

"Sekarang, kamu sudah dapat jawabannya?" Tanya Juna.

"Tidak sama sekali, lebih banyak riwayat panggilan telpon dari nomor tidak dikenali berulang kali selama hampir 2 bulan ini, dan aku yakin itu dari nomor telpon di Lapas xxxxx" jelas Sarah membuat Juna segera menelpon Sean.

"Sean...gue mau nanya sama lo" tanya Juna

"Apa?"

"Apakah tempat lapas penjara Rena itu xxxxx?" Tanya Juna membuat Sarah mendengar itu segera mendengarkan dengan seksama.

"Iya, gue pernah sekali mengunjunginya kesana. Ada apa? Gue yakin ada sesuatu mencurigakan sekarang?"

"Sarah curiga Dion dan Rena ada hubungan dibalik ini semua, termasuk Dion mendekati Sarah 1 bulan ini" jelas Juna membuat Sean terdiam cukup lama.

"Sean..."panggil Juna lagi.

"Bilang ke Sarah, lo butuh bantuan gue?"

"Gue butuh bukti bahwa yang nelpon itu emang Rena, dan memang Rena yang ngatur rencana dibalik ini semua" jelas Sarah serius.

"Gue ada rencana, siang ini kita kumpul di basecamp tanpa Zerin, kita atur rencana. Karena seingatku besok Rena bebas"

"Oke, kami OTW kesana" ucap Sarah mengiyakan lalu segera mematikan panggilan Sean.

Baddie GurlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang