Care

43 5 474
                                    


Flashback

Au

"Pelan-pelan dong, sakit nih" ucap Sean mengernyit kesakitan dibagian kepalan tangannya yang terluka.

"Kamu itu sudah tau sakit, tapi masih suka berantem seperti tadi" jelas Arkan sambil mengoles obat merah keluka Sean.

"Namanya juga hobi, terus yaa gue juga gak akan mulai berantem kalo gak ada yang nantangin gue sama temen-temen gue" jelas Sean sambil melirik Arkan yang meniup-niup luka Sean.

"Hobi kok berantem sih? Saya tanya kamu. Dengan kamu melakukan itu terus-menurus, apa tidak lelah menyakiti fisik dirimu sendiri?" Tanya Arkan sambil menatap matanya Sean dengan lembutnya kepada Sean. Dan Sean ditatap seperti itu segera menghindarkan tatapannya kearah lain.

"Ehem... Itu..itu aaa ....kalau untuk melindungi diri sendiri, bagus dong hobi gue. Dan juga, dengan bisa bela diri seperti itu, gue kan bisa melindungi orang-orang yang gue sayang" jelas Sean sambil menatap kearah lain, dan Arkan melihat itu hanya bisa tersenyum lucu dengan tingkah Sean.

"Gak selamanya kamu berantem terus, Sean" ucap Arkan segera memegang pipi Sean dan itu membuat Sean terkejut setengah mati melihat perlakuan Arkan yang tiba-tiba.

"Apa-apa'an ini" tanya Sean marah sambil melepaskan tangan dari pipinya, tapi Arkan segera menahannya.

"Diam Sean, biar saya mengkompres pipi kamu yang sudah membiru ini" titah Arkan sambil menekan area pipi Sean yang biru abis kena tonjok anggota Orion.

Arghhh

"Sakitt ihh" ucap Sean mode ngambek, dan Arkan hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tingkah Sean yang berubah-ubah.

"Makanya, diam bentar. Biar saya kompres sebentar pipi kamu itu" ucap Arkan yang sudah siap mengkompres area itu dengan cara lebih mendekat kearah Sean. Sean yang melihat itu segera berusaha bersikap tenang, walaupun sebenarnya Sean pengen menjauh.

"Dinginnn kak" ucap Sean komplain terhadap dinginnya daerah pipinya itu. Arkan yang mendengar Sean mengatakan "KAK" kepadanya membuat hatinya menghangat dan segera mengunci mata Sean ketika mereka bertatapan.

"Saya sangat senang mendengar kamu memanggil "Kak" kepada saya" ucap Arkan lembut sambil mengusap pipi Sean perlahan. Sean diperlakukan seperti itu hanya terdiam dan terpaku dengan melihat Arkan yang mendekatkan kepalanya kearah Sean.

Sean segera menutup matanya, karena Sean terlalu gugup untuk melihat apa yang akan dilakukan Arkan kepadanya selanjutnya.

Cup

"Hadiah buat kamu. Sekarang kamu istirahat, besok tidak perlu sekolah. Kita harus temui bunda besok" jelas Arkan sambil membereskan kotak kesehatan dan segera pergi dari ruang tamu, meninggalkan Sean membeku setelah kejadian Arkan mencium dahinya.

......................

Flashback

Sarah yang sudah terbangun 5 jam setelah pingsan kemarin, segera menyesuaikan matanya untuk memfokuskan penglihatannya. Sarah yang terkejut melihat Juna yang tertidur disofa rumah sakit itu, segera membangunkannya.

"Stt stt... Woy Juna" panggil Sarah pelan

"Woy Arjuna Wiwaha, anjingg gak bangun-bangun. Kebo banget dah nih anak" ucap Sarah teriak walaupun serak karna belum minum.

"Juna woy jun... Anjing" ucap Sarah sudah emosi sambil melihat kesampingnya untuk melempar kearah Juna yang kebonya minta ampun. Sarah segera mengambil vas bunga dan segera melempar kearah Juna.

Baddie GurlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang