"Sean...gue butuh ruang ma Esa" ucap Crystal setelah mengobati Esa."Gue yang akan jelasin semuanya Sean" ucap Zavier dan segera menarik tangan Sean untuk keluar dari ruang seni, meninggalkan Crystal dan Esa didalam.
"Sorry masalah Sean tadi" ucap Crystal memulai percakapan.
"Tidak apa-apa, memang berhak gue diperlakukan seperti itu" balas Esa sambil duduk disamping Crystal.
"Sa" panggil Crystal.
"Hm" balas Esa.
"Gue sebenarnya gak membenci lo, hanya saja karna perlakuan dan obsesi lo itu buat gue risih Sa" jelas Crystal.
"Dan ya, ini memang salah gue mempermainkan perasaan lo dulu dan gue ngerti perlakuan lo ke gue sejak dulu itu. Tapi......"
"Maaf gue gak pernah bisa menerima perasaan lo, Sorry Sa" jelas Crystal menjelaskan semuanya dan berharap ini semua berakhir damai.
"Tidak apa-apa Crys, memang seharusnya gue berhenti mengejar-ngejar cinta lo. Yang pada akhirnya, gue sudah tau bahwasanya lo tetap tidak bisa menerima perasaaan gue" jelas Esa sambil tersenyum untuk menyembunyikan sakit hatinya atas penolakan Crystal.
"Sorry Crys, masalah perlakuan gue buat lo risih. Gue gak bermaksud seperti itu, hanya saja gue terlalu cemburu dengan melihat lo dengan mantan lo. Sedangkan gue hanya sebagai teman date lo saja, gue iri Crys" jelas Esa mengungkap perasaan terpendamnya.
"Maaf Sa, gue minta maaf" ucap Crystal merasa bersalah karna dirinya lah yang membuat Esa seperti ini.
"Tidak apa-apa Crys, gue mau mengungkapkan perasaan terpendam gue selama ini. Gue paham dengan posisi gue sekarang Crys, dan gue usaha'in untuk tidak melakukan lagi seperti dulu" jelas Esa sungguh-sungguh.
"Masalah Zavier, gue dari awal sudah tau kalian pura-pura pacaran. Dilihat dari gerak gerik kalian, tidak memperlihatkan kalian sedang dalam hubungan. Maka dari itu, gue tetap berusaha mendapatkan lo. Tapi, ternyata saat dipesta kemaren. Gue bisa melihat tatapan Zavier ke lo Crys" jelas Esa mengingat kejadian pesta kemaren.
"Maksud lo?" Tanya Crystal sedikit kebingungan.
"Zavier suka sama lo" jelas Esa membuat Crystal terdiam tapi jantungnya berdetak 2x lebih cepat.
"Gue bisa melihat dari matanya dimana Zavier marah banget sama gue kemaren itu, bahkan dari kata-katanya itu membuktikan kalau dirinya sangat peduli sama lo. Peduli sebagai pacar real bukan pura-pura" jelas Esa sambil menahan sakit hatinya.
"Lo suka kan sama Zavier sejak dipesta sekolah itu?" Tanya Esa membuat Crystal mau tidak mau mengakui.
"Iya" ucap Crystal pelan.
"Kalau begitu, lanjutkan hubungan kalian. Gue sudah merestui lo sama dia"jelas Esa tegarkan perasaannya.
"Makasih Sa, gue harap saat ini kita bisa memperbaiki pertemanan kita yang tertunda" jelas Crystal senyum bahagia.
"Tentu saja" balas Esa mengiyakan.
...............................
"Jadi maksud lo? Esa terobsesi sama Crystal?" Tanya Sean memastikan lagi setelah mendengar penjelasan Zavier.
"Iya, kata Crystal Esa mulai terobsesi sama dia sejak dirinya tidak lagi mengajak date lagi sama Esa" jelas Zavier.
"Lalu, hubungan lo dan Crystal apa?" Tanya Sean datar.
"Sorry kami tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini kepada kalian. Gue dan Crystal sepakat untuk berpura-pura pacaran dihadapan orang-orang termasuk kalian dan Esa. Demi membuat Esa berhenti terobsesi sama dia" jelas Zavier membuat Sean mendengar itu masih diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baddie Gurls
Teen FictionLo mau cari perkara sama kita-kita?? Tunggu kami, "BADDIE GURLS" menanti kalian semua.