ch 24 - Je t'aime

261 34 0
                                    

Ruangan ini sangat hening dan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan ini sangat hening dan tenang. Hanya terdengar alat Elektrokardiograf yang digunakan untuk mendeteksi jantung.

Tit! Tit! Tit!

Alat itu menghitung detak jantung dari seseorang yang terbaring di sana. Sepertinya matanya tak kunjung terbuka, ia terlelap dalam tidurnya hingga melupakan aktivitas dunia yang memuakkan.
Sudah 4 hari ia menutup matanya, mengabaikan orang-orang yang keluar masuk ruangannya.

Tak lama kemudian pintu ruang rawat berkelas atas itu terbuka. Menampilkan seorang pemuda yang berjalan gontai ke arah ranjang, mengamati seksama pasien diatasnya.
Lalu ia pun duduk di kursi tunggu tepat disebelah ranjang, menggenggam erat tangan yang bebas infus dan dielusnya lembut.

Mengecupnya singkat, matanya bergulir menatap wajah damai itu. Menatap lamat serta sendu, penuh guratan risau yang tak terbendung.

Mendadak air matanya luruh, ia mendongak. Mencoba menghalau derasnya butiran bening yang menghiasi pipinya.
Menangis tanpa suara sungguh menyakitkan, sesak, lelah semuanya dipendam.
Isakan demi isakan terdengar lirih, sebelum akhirnya gumamannya muncul sebagai pengiring suasana.

"Jaehyun, udah empat hari lo tidur disini. Ayo bangun... lo nggak boleh ninggalin gue, ini bukan salah lo Jae.." Lirih Lisa.

Iya, Jaehyun menusuk dirinya sendiri. Ia mengorbankan nyawanya agar Lisa selamat, ia melakukan itu karena berpikir jika dia meninggal maka semuanya akan usai.
Namun salah, semuanya justru bertambah runyam. Keluarga Jaehyun tak terima dan terus mendesak Lisa untuk pergi menjauh darinya.

Kata dokter yang menangani Jaehyun. Lukanya dalam dan menyebabkan Jaehyun hampir kehabisan darah. Beruntung tusukan bunuh diri itu tidak membahayakan organ dalam lain, hanya saja kekurangan darah juga berakibat fatal untuk Jaehyun.

Bahkan saat akan dibawa ke rumah sakit, Jaehyun sudah tidak sadarkan diri dengan bibir membiru pucat. Tangan, wajah, kakinya pun dingin. Jaehyun tertidur lelap dalam pelukan Lisa dengan keadaan bersimbah darah.

Kejadian itu membuat Lisa tidak bisa meninggalkan rumah sakit karena terlalu khawatir dengan keadaan pria nya. Bahkan Sunoo sampai ikut tinggal disana selama 1 malam sebelum Jaejoong menjemputnya karena berasalan ujian akan dimulai. Asisten pribadi itu tidak mampu membujuk bos nya dan memilih mengalah.

Beruntung Eunwoo bersedia menemani selama 2 hari itu. Mereka pulang saat orang tua Jaehyun sudah datang.
Makian, kemarahan, bahkan hampir pukulan Lisa dapatkan. Tak apa, asal Jaehyun bangun maka Lisa akan tenang. Begitu pikirnya.

Lisa menunduk di atas tangan Jaehyun, ia menangis dengan derasnya. Bahunya bergetar hebat, isakan yang sedari tadi ditahannya tidak mampu ia bendung lagi.

Tanpa gadis itu sadari, jari-jari yang dilengkapi infus bergerak perlahan secara urut.

Kejadian itu terus berulang, sampai Lisa tenang tanpa tangisannya namun tetap menunduk sambil menggenggam tangan Jaehyun erat.

OUR STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang