ch 2 - Mencari Jiwa

1.2K 149 23
                                    

Kegiatan belajar mengajar telah usai, saat yang ditunggu-tunggu oleh semua warga sekolah telah menanti. Membawa kebahagiaan sesaat bagi mereka yang telah penat karena tugas yang menumpuk.
Entah mengapa, kantin hari ini sangat ramai, tidak seperti biasanya.
Sepertinya bagi mereka yang biasanya berada di perpustakaan, hari ini merupakan hari yang lapar. Sebab itulah, mungkin...

Beberapa siswa yang datang beriringan menjadi pusat perhatian disekitar kantin. Langkahnya yang luar biasa memukau, rasa percaya diri tiba-tiba kala mengingat mereka siapa.
Seorang gadis berwajah datar menjadi atensi di sekitar, Lisa. Tak heran ia merupakan salah satu jejeran siswa terkenal di sekolah. Parasnya yang indah, prestasinya.

Bersama dengan para sahabatnya, Lisa menduduki bangku kantin yang ada di paling sudut.
Rasanya, jika memilih tempat paling pojok merupakan kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Waktu yang digunakan mereka kekantin sangat terbatas, sekretariat OSIS telah menunggu para anggotanya untuk membahas hal-hal penting.

"Gue pesen, mau titip ga?" Seketika bangku itu ramai dengan sahutan tak sabaran. "Udah jangan ribut kalian! samain aja, ramyeon sama jus jeruk" ucap Lisa menengahi.

"Siap, Jennie. Bantu gue ya!" ujar Jisoo yang berbaik hati, tentu dibalas Jennie dengan anggukan kecil. Dua gadis itu pergi memesan, tidak lama untuk menunggu pesanan datang. Hanya lima belas menit saja semua makanan sudah sampai.

"Makasih ya.." ujar mereka semua pada Jisoo dan Jennie.

Mereka semua makan dengan tenang, entah apa yang terjadi pada kantin.
Suasana yang tadinya tenang berubah menjadi ricuh, ramai dan tidak terkendali. Lisa dan temannya mencoba menghentikan keributan yang terjadi. baru kali ini Lisa mengalami hal seperti ini.
Teman-teman gadis itu cukup kualahan dengan banyaknya suara yang saling bersahutan, Lisa harus turun tangan.
Lisa menggebrak meja dengan satu pukulan keras, yang berhasil membuat semua menatapnya dengan tatapan bingung.

Ketika hendak membuka mulutnya untuk berbicara, dengan cepat suara berat yang menyela.
Mencari keberadaan seseorang serta suara yang sudah dihafal diluar kepala.

"Ada apa ini? mohon untuk tertib. Diam tanpa bicara." Suara yang begitu lantang mampu membuat semua orang yang ada di kantin terdiam tenang dan melanjutkan aktivitasnya.
Pemuda itu menghampiri meja Lisa dan teman-temannya.

"Katanya ada rapat OSIS? kok kalian ada disini? baru aja gue mau ke sekret, tapi lihat keadaan kantin yang tadi. Gue mampir." Tanya suho.
Taeyong terlihat mengambil ancang-ancang dan membuka mulutnya mengeluarkan suara, "tuh. Adeklo mau ngasih makan cacingnya bang." Tunjuk Taeyong pada Lisa yang masih sibuk dengan ramyeon, dan terlihat tidak peduli dengan kehadiran kakaknya.

"Sa.. cepat, sebentar lagi bel masuk. Enak banget lo santai gitu, nanti dihukum karena telat rasain." Tutur Suho serta tangan yang telah menarik mangkuk ramyeon Lisa kedepannya dan menyuapkan sesendok mie ke mulutnya.
Sedangkan Lisa hanya bisa mendengus kesal melihat tingkah menyebalkan Suho.

Tak lama setelah keributan dua bersaudara, Lisa berkata. "Semua udah selesai makannya? ayo kita ke sekret." Komando Lisa membuat semuanya berdiri kemudian melangkah menuju sekretariat OSIS. Dari kantin menuju ke sekret memakan waktu 10 menit saja, cukup untuk olahraga dengan berjalan. Sekretariat berada di lantai 2 sedangkan kantin berada di ujung lantai 1.

Sepuluh menit berlalu, tibalah mereka didepan ruangan rapat. Ada beberapa anggota yang sudah menunggu, yang tak lain adalah para anggota dari kelas 10. Mereka semua terlalu rajin, apakah tidak istirahat? entahlah...

OUR STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang