ch 13 - Just be fair

464 62 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hari yang ditunggu pun telah tiba, Turnamen basket akan segera dimulai setelah dua jam ini. Banyak dari sekolah lain yang telah hadir dengan menggunakan Jersey lengkapnya, dan sang kapten mereka yang berjalan gagah didepan.
Para pelatih dari semua tim terlihat memberi arahan, dan strategi. Hari ini turnamen didominasi oleh siswa laki-laki, ada juga perempuan namun lebih sedikit. Para peserta diminta untuk berkumpul diarea lapangan pembukaan, lain dengan lapangan perlombaan.

Sebagai ketua OSIS sekaligus penyelenggara acara ini, Lisa naik ke panggung untuk sekedar memberikan pidato. Suho berdiri tepat disebelah sang adik, karena nantinya ialah yang akan membuka acara hari ini.
Terdengar dengungan mikrofon yang menarik atensi seluruh peserta disana, langsung saja menatap kearah panggung. Dan langsung ditampilkan oleh wajah tegas seorang Lisa.

"Selamat pagi. Saya Lisa, ketua OSIS Seoul Classic High School sekaligus penyelenggara acara hari ini.
Terima kasih atas minat dan partisipasi kalian semua, semoga hari ini kita semua akan berkompetisi dengan jujur, adil, terlebih lagi sportif. Menang kalah, bukankah itu hal lumrah yang biasa terjadi didalam perlombaan?
Maka dari itu, saya berharap agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Jika saya mengetahui hal-hal seperti itu, maka kalian semua kekanak-kanakan, curang." Lisa sengaja menekan kedua kalimat itu. Tanpa disadari bahwa salah satu peserta menggeram kesal dengan genggaman tangan yang terkepal kuat.

Mendadak suasana disana hening karena perkataan Lisa yang terlampau tajam. Gadis itu bahkan mengeluarkan seringai tipis, bahkan tidak membuat garis disekitar bibirnya. Benar-benar tipis..

"Kenapa? diam seperti patung. Atau..." Gadis itu sedikit menjeda ucapannya, nadanya terdengar mengejek begitu sinis. "Tersindir?"

Setelah itu beberapa orang terdengar tertawa kaku. "Saya hanya bergurau. Agar nanti kalian semua tidak terkejut saat turun di lapangan, terima kasih. Bila ada perkataan atau ucapan yang menyakitkan, mohon dimaafkan." Kini mikrofon sudah berada digenggaman Suho.

"Saya tidak mau banyak berbicara. Karena adik saya sudah mewakili semuanya, baiklah.. “Basketball Tournament SC 327’’ Resmi dibuka." Dengan sekejap saja. Tepukan gemuruh terdengar meriah saat Suho menepuk tiga kali mikrofon hingga berbunyi.

Karena setelah pembukaan masih terdapat satu setengah jam lagi. Banyak tim yang menggunakan waktu singkat itu sebagai latihan, telah disediakan lapangan untuk latihan para peserta.
Beberapa peserta wanita terdengar membicarakan sesuatu,

"Lisa itu ketua OSIS, terus tadi kakaknya kan? gila sih. Satu keluarga berdamage, punya jabatan teratas lagi. Gue kagum sih," celetuk gadis berambut pirang.

Kini si rambut merah memberi balasan. "Biasa aja. Gue juga bisa ngalahin Lisa-Lisa itu. Tenang aja..."

"Terserah! Pokoknya gue kagum sama Lisa. Dan lo Mi-cha, jangan gegabah saat pertandingan nanti. Karena sifat sombong lo itu akan jadi boomerang untuk tim kita. Awas lo!"

OUR STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang