ch 17 - State secret

284 40 8
                                    



Haruskah ia pergi, tapi bagaimana dengan semua orang disana. Sungguh pikiran Lisa tengah berkecamuk, bayang-bayang tentang alat-alat penyokong hidup Jaemin pada masa lampau membuatnya sesak. Apalagi harus menunggu dilorong rumah sakit dengan banyaknya warna putih disekelilingnya, itu membuat Lisa panik.

Lisa hanya tidak ingin merasa kehilangan sekali lagi.

Mengingat dirinya saat ini masih berurusan dengan organisasi gelap. Membuat Lisa semakin risau, keterlibatan orang-orang terdekatnya membuat ia sekuat tenaga menghindari perpecahan dalam kerjasama antara sesama organisasi.

"Alicya?"

"Se–, Dae-shim?"

Eunwoo terkekeh sinis saat Lisa dengan ragu mengucapkan namanya. Langkahnya bergerak maju semakin memojokkan Lisa kearah dinding. Keuntungan baginya adalah, lingkungan sekitar sedang sepi. Lagi pula.. sekitar sini adalah daerah rawan bagi para wanita, sering terjadi kasus pelecehan hingga perampokan.

Melihat wajah tampan itu sedikit berbeda lebih garang, membuat Lisa mundur beberapa langkah. Hal itu terlihat dimata Eunwoo, mengetahui gadis pemberani itu sedikit takut. Ada rasa puas yang muncul setitik. Raut wajahnya juga sedang pucat, tak seceria biasanya. Mampu membuat Eunwoo sedikit luluh.. tapi tidak! Tidak semudah itu untuk mengembalikan semuanya, setelah perlakuan Lisa pada dirinya di turnamen basket waktu itu.

Berani-beraninya Lisa si gadis bodoh ini mempermalukan dirinya didepan mata semua orang. Di seluruh tribun, pada saat ia mengenakan jersey kebanggannya! Kurang ajar sekali. Maka jangan harap hari ini ia bisa lari dan tersenyum seperti sedia kala. Eunwoo hanya perlu memberi sedikit butiran mimpi buruk untuk Lisa. Atau dengan cara memilikinya selamanya, menarik bukan.

"Kau pernah berjanji kepadaku bahwa kita ini sahabat. Tapi.. kau melangkah mundur seperti takut kepadaku, emm.. apa aku memang menakutkan?" Tubuh keduanya semakin mendekat, Eunwoo mengunci pergerakan Lisa dengan kedua lengannya.

Lisa mendorong dada Eunwoo sehingga kukungan itu terlepas.
"Lo bukan sahabat gue sejak kejadian waktu itu! Kalau pun dari awal sifat busuk lo udah kebongkar! gue gak sudi pernah kenal sama lo!"

Seringai rubah itu muncul bersama tawa hambar yang dikeluarkan. Mendadak angin disana menghilang, suasana menjadi hening. Eunwoo berdehem singkat sebelum menarik dagu Lisa untuk menatapnya, kini mimik wajahnya berubah menjadi lebih serius dari sebelumnya.

"Bukan gak mungkin kalau lo bakal nyakitin gue Seeun," ucap Lisa didalam hati. Ia harus memanfaatkan momen dengan sebaik-baiknya untuk lepas dari Eunwoo, ini bukan suatu hal yang mudah.

Ditengah keheningan itu, kekehan jahil kembali terdengar. Dan menimbulkan tanda tanya dikepala Lisa.

"... Tenang, cukup menurut dan kamu akan bebas. Aku sahabatmu, dan.. ku pastikan kamu akan kembali dengan wajah yang masih cantik. Hm?"

Tangan kanan Eunwoo masih menempel dipipi Lisa, mengelusnya lembut dan penuh sirat kasih sayang. Tapi hati Eunwoo masih sedikit sakit, maka biarkan ia memberi tahu semua itu kepada Lisa.

Sedangkan tangan kirinya yang bebas bergerak dibelakang tubuh seolah mencari sesuatu.

"Shit! Dia psycho,"

"Hei, hei.. jangan berpikir macam-macam Alicya. Aku hanya sedang mencari beberapa kebahagiaan untukmu, bukankah hari ini suasana hatimu sedang buruk? nah, maka dari itu aku akan membuat mu senang,"

"Lo pikir gue bodoh..? gue tahu apa yang lo mau Dae-shim! jangan karena suasana sepi terus gue takut. mimpi!"

Lisa mencoba berkali-kali menepis tangan Eunwoo dipipinya. Namun Eunwoo malah mencengkram pipinya erat hingga menimbulkan bekas merah, dan sedikit membuat Lisa meringis.

OUR STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang