Hari ini Azka Teduh Jevian dan Belvitta Utami resmi menjadi Ketos dan Waketos SMA Satria Mandala.Hal itu tentunya membuat Belvi sangat senang karena dengan ini ia bisa lebih dekat dengan Azka, laki-laki yang sangat ia sukai sejak awal masuk SMA.
"Ketos sekolah kita ganteng ya"
"Iya jadi pengen jadi pacarnya"
"Eh ketos kita yang baru kira-kira udah punya pacar ga ya"
"GILAK! cakep banget woy kak Azka"
"Azka anak 11 IPA 1 ga sih njir cakep banget"
Ezaquel Ketua Osis tahun lalu yang sebentar lagi lulus menyuruh semua pengurus OSIS masuk ke ruangan karena ada sesuatu yang perlu disampaikan kepada anggota baru.
Azka duduk di bangku paling pojok sendirian tanpa Belvi hal itu tentunya sudah Azka tolak sedari tadi saat Belvi hendak menghampirinya.
"Oke, disini saya ingin menyampaikan hal yang sangat penting kepada anggota OSIS baru maupun Ketua & Wakil tahun ini"
"Hal yang ingin saya sampaikan adalah terkait peraturan anggota OSIS yang harus kalian patuhi tanpa terkecuali, seluruh anggota OSIS tidak boleh mempunyai hubungan dengan siswa yang bukan termasuk bagian OSIS"ujar Ezaquel dengan tatapan serius
Pengumuman itu membuat beberapa anggota baru kaget termasuk Azka, jujur saja baginya ini adalah peraturan tidak masuk akal seperti peraturan yang dibuat-buat."Maaf apa saya ga salah denger?"tanyanya dengan berani
"Nggak, ini semua udah fiks peraturan harus dituruti tanpa dibantah!"
Belvi tersenyum pertanda sedang menyembunyikan sesuatu dari semua, terlihat seperti senyum kemenangan dan matanya sekali kali melirik ke arah Azka yang sedang berdecak kesal dengan peraturan ini.
"Bangsat, peraturan aneh" Azka berdecih dan tanpa aba-aba ia langsung pergi meninggalkan ruangan membuat seisi ruangan hanya bisa diam terpaku, tak ada yang berani menegur
Melihat itu Belvi langsung menyusul Azka keluar "Thank you Za" ujarnya ke Ezaquel yang hanya dibalas anggukan.Sedangkan Azka menuju kelasnya XI MIPA 1 dan langsung menempatkan dirinya di kursi kayu yang sudah sedikit rapuh.
"Azka, gimana? lo harus setuju karna lo udah tanda tangan kontrak juga" ucap Belvi tiba-tiba menghampiri bangku Azka yang berada di pojok ruangan kelas
Azka hanya memberikan tatapan malas tanpa mengeluarkan sepatah katapun kepada gadis aneh ini, ia tak habis fikir bagaimana bisa ia dan Belvi bisa menjadi partner seperti saat ini.
******
Pelajaran Seni Budaya berlangsung di kelas yang sunyi semua siswa memegang pensil dan melukiskan karyanya diatas buku gambar masing-masing, namun Azka Teduh Jevian sibuk memperhatikan gadis di bangku paling depan tengah sedari tadi.
"Hm...cantik" ujarnya samar dengan senyuman indah terukir di bibirnya
Pandangannya seolah-olah tak ingin lepas dari gadis yang rambutnya dikuncir itu, entah apa yang sedang terjadi tiba-tiba saja gadis itu menoleh ke arahnya dengan senyuman khas yang selalu Azka lihat setiap hari.
Ya, senyuman itu bagi Azka tak pernah berubah.Tetap manis dan indah dipandang, rasanya ia ingin sekali menatap wajah gadis itu secara dekat dan bercerita banyak hal dengannya seperti yang orang-orang lakukan dengan pasangannya.
Gadis itu masih sibuk menggambarkan apa yang ada di fikirannya, entah apa jadinya nanti ia tetap menggambar dengan fokus meskipun fikirannya masih tertuju pada Azka laki-laki yang sangat ia cintai."Azka, aku sayang banget sama kamu" ucapnya dalam hati dengan tersenyum penuh arti menatap buku gambarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe [ON GOING]
Teen Fiction"Jika aku mencintaimu apa itu salah?" "Jangan, aku gamau kamu malu" "Ini perempuan gue, yang selalu ada buat gue di kondisi apapun, perempuan yang selalu ngedukung apa yang gue lakuin, gue harap setelah kejadian ini kalian bisa lebih ngehargai Sahar...