5- 💜💜SIM💜💜

5.4K 276 12
                                    

***
*
*
*
♡♡
Happy Reading Guys
♡♡
*
*
*
***

"Argh.....sekarang aku harus gimana ? Kenapa beberapa hari ini aku sial mulu sih ?"frustasi Zeyva.

Saat ini Zeyva tengah berada disebuah taman.Setelah ia berhasil melarikan diri dari Arsen,si duda beranak satu itu.Kini Zeyva,justru harus ikhlas kehilangan tas,bahkan koper miliknya yang dicuri.

Zeyva saat ini benar-benar frustasi.Dia tidak punya apa pun saat ini.Uang dan segala barang-barang penting miliknya sudah hilang,di curi.

Ingin menghubungi seseorang untuk meminta bantuan,tapi ponsel miliknya juga ikut dicuri.Karna kecerobohannya meletakkan ponsel didalam tas.

Sekarang dia hanya bisa menangis sambil duduk dikursi taman seorang diri.Hari juga sudah mulai gelap dan dia tidak punya tujuan,tempat untuk berteduh sekarang.

"Bunda hiks..hiks..tolongin Eyva,Bunda "lirihnha dan trus terisak.

"Aaaaaa......"teriaknya frustasi "Tolongin Eyva,Bunda hiks..hiks...'

Zeyva terus saja menangis sambil menyesali keputusannya datang kesini.Dia benar-benar merutuki kebodohannya karna sudah mengambil keputusan seperti ini.Seharusnya dia tetap berada di Indonesia saja,tidak perlu datang kesini.

Saat Zeyva menangis dengan kepala yang tertunduk.Tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri dihadapan Zeyva.Gadis itu langsung menengadahkan kepalanya untuk menatap orang yang berdiri dihadapannya.Zeyva langsung membulatkan kedua matanya saat ia mengenali siapa orang yang berdiri dihadapannya sekarang.

"Perlu bantuan,Mommy "ucap orang yang berdiri didepan Zeyva,yang tak lain adalah Arsenio Bryn Alexander.

"Berhenti memanggil ku begitu !"maki Zeyva,saat Arsen terus saja memanggil dirinya depan panggilan Mommy.

"Kenapa ? Aku suka memanggil mu begitu "ucap Arsen.

"Ck,lebih baik anda pergi dari sini,Tuan.Karna saya tidak menginginkan bantuan dari anda.Saya tidak ingin berurusan dengan orang aneh seperti anda !"ketus Zeyva.

Arsen yang mendengar kata-kata ketus keluar dari mulut Zeyva barusan pun menyeringai,seraya menatap gadis itu dengan pandangan meremehkan.

"Kau yakin,Mommy ?"ucap Arsen,tak mengindahkan kekesalan Zeyva yang tidak suka kalau dirinya memanggil gadis itu dengan panggilan Mommy.

"Sudah ku bilang,jangan memanggil ku begitu ! Harus berapa kali ku katakan ?!"maki Zeyva penuh kekesalan "Dan aku juga tidak perlu bantuan dari mu "ucapnya dengan tegas.

Bukannya mereka takut dan berhenti karna sudah membuat gadis didepannya ini kesal,Arsen justru dibuat gemas melihat wajah memerah penuh amarah di wajah Zeyva.

"Ah,lucunya "batin Arsen menatap gemas Zeyva.

"Baiklah,kalau kau tidak perlu bantuan dari ku "ucap Arsen seraya menganggukkan kepalanya.

"Tapi sebelum aku pergi dan meninggalkan mu sendirian disini.Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada mu "ucap Arsen.

"Ck,apa lagi ?"geram Zeyva.

"Kau lihat tiga orang pria yang duduk dikursi tepat dibawah pohon itu ? Ku rasa,sepertinya mereka bertiga terus saja memperhatikan mu bahkan dari sebelum ada mendekati mu "ucap Arsen meraya melirik kearah tiga orang pria yang memang sedari tadi memperhatikan Zeyva.Bahkan dari sebelum dia menghampiri gadis ini.

Zeyva yang mendengar tentang ucapan Arsen barusan pun langsung menatap kearah tiga orang pria yang dimaksud oleh Arsen.

Melihat ketiga pria itu yang memang terus memperhatikan dirinya,sontak membuat Zeyva merasa ketakutan.Tiba-tiba segala pikiran negatif bermunculan dan memenuhi isi kepada Zeyva.

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang