9.💜💜SIM💜💜

4.8K 236 3
                                    

***
*
*
*
💜💜💜💜💜

Happy Reading guys

💜💜💜💜💜

*
*
*
***


"Dimana kau menemukannya,Ars ?" Tanya Alberth seraya menatap Arsen yang duduk didepannya.

Kini kedua pria ini tengah berada diruang kerja pribadi milik Arsen.

Setelah memastikan Zeyva dan putranya tertidur,barulah Arsen keluar dari kamar dan menemui Alberth yang sudah menunggunya didalam ruang kerjanya.

"Dijalan,dekat bandara "jawab Arsen sekenanya.

"Dijalan ?"beo Alberth.

"Hm" gumam Arsen seraya menganggukkan kepalanya.

"Tapi bukannya dia di Indonesia,ya ? Lalu kenapa dia bisa ada disini ?"

Belum sempat Arsen menjawab,datang seorang perempuan menghampiri mereka berdua dan menyela Arsen yang hendak berbicara.

"Dia pergi dari rumah sialan itu "ucap Wanita itu.

Baik Arsen dan juga Alberth sama-sama menoleh,menatap perempuan ini.

"Ariana " ucap Arsen dan juga Alberth kompak.

Perempuan itu tersenyum tipis,menatap ke arah kedua sahabat suaminya itu.

"Hai.."sapa Ariana.

"Kau ? Bagaimana kau bisa ada disini ?" Tanya Alberth.

"Kenapa tidak bisa ? Bukankah aku harus melaksanakan tugas dari Arsen untuk menjaga wanitanya. Karna wanitanya ada disini,maka aku pun kesini "ucap Ariana dengan santai seraya duduk disofa samping Alberth.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengannya,Aria ?" Tanya Arsen,menatap penuh keseriusan kepada Ariana.

"Seperti biasa. Dua wanita iblis itu kembali membuat masalah " jawab Ariana,tersirat ketidak sukaan di nada bicara Ariana saat menyebut kedua wanita.

"Apa lagi yang mereka lakukan kepada wanita ku ?"

Ariana menghela nafas panjang sebelum memutuskan untuk menceritaan apa saja yang sudah terjadi.

"Zeyva,wanita mu itu. Ck,dia sebenarnya manusia atau malaikat sih,Ar ? Bagaimana bisa dia diam begitu saja saat diperlakukan dengan kurang ajar oleh dua iblis itu ? Aku saja yang melihat itu semua,rasanya mendidih emosi ku. Apa lagi kalau aku yang ada diposisinya "ucap Ariana menggebu-gebu.

"Tenang,Aria " ucap Alberth seraya mengusap pelan pundak sahabatnya itu.

Baru dua kali usapan yang Alberth bubuhkan di pundak Ariana. Tiba-tiba saja sebuah sepatu melayang tepat mengenai kepala Alberth dengan tidak sopannya.

Bhug

"Argh.." ringis Alberth seraya mengelus pelan kepala tepat ditempat terkena lemparan sepatu.

"Jauhkan tangan sialan lo dari wanitaku,Brengsek !!" Ucap Abrian.

Ketiga manusia yang ada di ruang kerja Arsen pun langsung menoleh keasal suara itu.

Terlihat seorang pria dengan setelan jas formal berdiri di ambang pintu dengan tatapan tajamnya.

"Bangsad lo,Bri. Pala gue sakit ini woy,kena timpuk sepatu lo" maki Alberth.

"Tidak perduli "

"Biadab " maki Alberth.

"Ck mana tu sepatu beratnya udah kek timbangan dosanya si Arsen lagi " dumelnya.

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang