13. 💜💜 SIM 💜💜

3.7K 198 4
                                    


***
*
*
*
Hai..hai guys..
Cimey kembali lagi untuk update cerita ini..

Karna Cimey baik...😂
Kan Cimey istrinya suga jdi Cimey update lgi

Untuk kalian yang udah komen dan jugu udh mengoreksi kesalahn ketik yang Cimey buat
Terima kasih syng kuh😚😚

Jangan bosen2 ya buat mengoreksi typo yang Cimey lakuin 😂😂

*
*
*

Aku mohon banget buat kalian untuk komen dicerita ini. Kalian bisa ngasih masukan buat aku..

*
*
*
Diharapkan sekali untuk kalian mengoreksi ketikan aku kalau ada yang typo ya..kalian komen aja kalau ada typo dicerita ini.

*
*
*
Happy Reading guys

*
*
*


💙💙💙💙💙


Entah apa yang dipikirkan oleh Zeyva,sampai-sampai membuat dirinya kini berdiri didepan pintu kamar milik Arsen.

Sudah dari lima menit yang lalu Zeyva berdiri didepan pintu kamar Arsen. Dia ingin mengetuk,namun urung,dia takut mengganggu kalau-kalau Alfariel sudah tidur. Tapi kalau tidak diketuk Zeyva merasa tidak tenang kalau belum memastikan Alfariel sudah tidur atau belum.

"Ketok apa enggak ya ? "Gumam Zeyva.

Dia bingung,terus mondar mandir didepan pintu kamar Arsen. Saat dia berhasil meyakinkan diri untuk mengetuk pintu kamar. Tiba-tiba pintu kamar dibuka dari dalam.

Nampak Arsen yang hendak keluar kamar terkejut melihat Zeyva yang berdiri didepan kamarnya. Zeyva pun juga tak kalah terkejut dari Arsen,karna tiba-tiba Arsen membuka pintu kamar.

"Kenapa kau ada disini ?" Tanya Arsen seraya menatap Zeyva dengan satu alis terangkat.

Dengan terbata Zeyva menjawab "A-aku hanya ingin memastikan apa Alfariel sudah tidur ?" Ucap Zeyva.

"Kau kesini untuk menanyakan itu ?" Tanya Arsen,Zeyva pun mengangguk.

"Aku tidak bisa tidur karna memikirkan Alfariel " jujur Zeyva.

Arsen pun tersenyum simpul "Kau bisa masuk dan melihat sendiri apa dia tidur atau tidak "ucap Arsen seraya menepi dari pintu kamar.

Dengan ragu Zeyva melangkahkan kakinya masuk kekamar Arsen. Manik mata Zeyva langsung menatap kearah Alfariel yang duduk disamping nakas dekat tempat tidur. Duduk meringkuk,dengan kapada yang ia tenggelamkan dilipatan tangannya.

Zeyva langsung menatap Arsen dengan kerutan dikeningnya.

"Kenapa dia duduk disana ?" Tanya Zeyva pelan seraya menatap Arsen.

Arsen menghela napas lelah "Dia merajuk dan memilih duduk disana " tutur Arsen seraya melirik kearah putranya yang duduk disamping nakas.

"Aku keluar kamar,berniat ingin menemui mu dan meminta tolong untuk membujuknya. Tapi ternyata kau sudah ada didepan pintu kamar ku "

"Maaf "gumam Zeyva pelan menatap sendu kearah Arsen.

Dengan alis terangkat,Arsen menatap Zeyva.

"Maaf ? Maaf untuk apa ?"

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang