19. 💜💜 SIM 💜💜

3.2K 147 6
                                    


***
*
*
*
♡♡
Happy Reading Guys
♡♡
*
*
*
***
*
*
*
💙💙💙💙💙

Tepat pukul 11 siang,Arsen pun tiba di bandara Soekarno Hatta,bersama dengan Alfariel dan juga Zeyva.

Bian sudah menghubungi Arsen kalau dia tidak jadi menjemput sang Daddy di bandara. Karna tiba-tiba dia ada urusan bersama dengan teman-temannya.

Tanpa perlu Bian beritahu,Arsen sudah tau urusan apa yang dimaksud putranya itu.

Urusan apa lagi memangnya kalau bukan urusan tauran atau balapan motor.

Arsen sengaja membebaskan putranya itu bergaul seperti itu. Tapi dia sebelumnya sudah mewanti-wanti putranya itu. Dia boleh melakukan apapun,Arsen tidak akan melarang. Tapi harus dalam batas wajar. Ya,seperti jangan menggunakan narkoba atau juga seperti bermain wanita.

Arsen pun dulu tak jauh beda dari putranya itu. Suka tauran,balapan motor maupun mobil. Bahkan sering bolos sekolah. Itu sudah menjadi kebiasaan remaja diumur seperti itu. Oleh karna itu Arsen membiarkan putranya itu. Dia tidak ingin mengekang putranya dan berakhir dengan putranya yang tertekan karna selalu dikekang.

"Daddy" panggil Alfariel.

Arsen menoleh menatap putranya itu yang tengah berada didalam gendongan Zeyva.

Entah kemana Arsen jadi kesal sendiri melihat tingkah putranya itu yang benar-benar tidak mau berpisah dengan Zeyva. Dia selalu ingin menempel dengan Zeyva. Bahkan saat didalam pesawat tadi,bocah itu merengek untuk duduk dipangkuan Zeyva. Kesal sendiri jadinya Arsen tuh melihat tingkah putranya itu.

"Kau bisa berjalan,Al. Kenapa selalu ingin digendong seperti itu. Kau kan sudah besar" ucap Arsen seraya menatap jengah putranya itu.

Alfariel memicingkan matanya,menatap sang Daddy yang berjalan disamping Zeyva.

"Lagi-lagi Daddy cemburu dengan Alfa,ya,Dad" ucap Alfariel.

Arsen menatap datar putranya itu "Tidak. Daddy tidak cemburu. Kapan Daddy bilang kalau Daddy cemburu ?"

"Daddy memang tidak mengatakan kalau Daddy cemburu. Tapi Daddy menunjukkan sikap kalau Daddy tengah cemburu "

Zeyva menatap ayah dan anak ini dengan kernyitan dikeningnya. Sudah terhitung sering sekali kalau mereka berdua ini selalu bertengkar. Zeyva jadi mempertanyakan,apakah benar mereka berdua ini ayah dan anak. Karna mereka itu hampir selalu bertengkar,tidak pernah akur.

Arsen yajg kepalang kesal dengan putra itu pun hanya bisa diam dan mempercepat langkah kakinya untuk pergi menuju mobil jemputan yang tengah menuggu mereka.

"Hihihi...Daddy cemburu,Mom" bisik Alfariel ditelinga Zeyva seraya terkekeh pelan.

Zeyvapun juga ikut terkekeh pelan. Dia melihat dengan jelas wajah kesal Arsen saat kalah berdebat dengan bocah yang ada digendongannya ini.

"Ah..sepertinya aku akan melihat mereka berdebat seperti ini setiap hari nanti" batin Zeyva.

Sepertinya memang benar adanya. Zeyva setiap hari akan melihat ayah dan anak ini berdebat setiap hari.

Karna apa ? Ya,karna Zeyva akan tinggal bersama mereka.

Zeyva sudah memutuskan,bahwa dia akan menerima pernikahan yang akan berlangsung minggu depan dengan Arsen.

Flachback 》》

Saat ini Zeyva tengah berada didalam ruangan pribadi milik Arsen.

Nanti malam,mereka akan pulang ke indonesia. Jadi sebelum mereka kembali,Zeyva ingin menemui Arsen terlebih dahulu untuk membahas tentang keputusannya. Apakah dia menerima pernikahan ini atau menolaknya.

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang