chapter 2

29.2K 3.3K 177
                                    

Brukk

"Aku kan sudah bilang padamu agar menjauh dari hidupku, brengsek."

Kotak makan yang dibawa oleh Aaron pun berserakan di lantai,

Bersamaan dengan dirinya yang ikut tersungkur karena dorongan kuat dari William.

Padahal niatnya baik, dia hanya ingin memberi William kotak makan agar pemuda itu tidak kelaparan.

Dan tentunya ini untuk yang terakhir kalinya.

Tadinya Aaron berharap agar William mau menerima kotak makan itu untuk yang terakhir kalinya sebagai salam perpisahan sebelum dirinya pergi meninggalkan negri ini bersama kedua orang tuanya,

Tapi dia malah mendapat penolakan yang kasar seperti ini.

Jika banyak yang mengira Aaron anak yatim piatu, maka mereka salah.

Sejujurnya Aaron punya keluarga yang bisa dibilang cukup misterius.

Keberadaannya tidak pernah diketahui oleh siapapun, karena itu memang rahasia publik.

Atau bisa disebut, keluarga Aaron bukan orang biasa.

Kekuasaannya sama kuatnya dengan keluarga William.

Atau bahkan sedikit lebih hebat keluarga Aaron? Entahlah, hanya Aaron yang tahu.

"A-aku hanya ingin memberi---"

"Makanan menjijikkan itu? Cih, aku tidak sudi menerima ataupun memakannya."

"Tapi---"

"Kau tuli? Kau tidak sadar jika William sangat muak kepadamu?" sinis seorang wanita yang sedang duduk di pangkuan William.

"Pergi, bangsat! Pergi sejauh mungkin dari hidupku, pergi dari dunia ini."

Dan dengan lantangnya ucapan William itu, Aaron pun membulatkan tekatnya untuk segera pergi dari hidup William.

Dan akan berusaha sebisa mungkin untuk melupakan William, bila perlu membencinya.

Dia sudah muak dengan semua penyiksaan yang William berikan.

Jujur, Aaron lelah.

Dia tidak sanggup menghadapi William lagi.

Apalagi saat ini William dengan sengaja memeluk bahkan memangku seorang wanita dihadapannya,

Seolah-olah memang ingin membuatnya sakit hati.

Awalnya dia masih ragu untuk meninggalkan William, tapi setelah kejadian tadi maka Aaron pun langsung yakin dengan keputusannya.

Dia tidak akan pernah menampakkan diri didepan William lagi.

Lagipula dia sadar jika dirinya cukup memalukan untuk bersanding dengan William.

Penampilannya bisa dibilang nerd.

Berbanding terbalik dengan penampilan William yang sangat mempesona.

Jika William selalu memakai pakaian yang branded, maka Aaron justru memilih pakaian yang sangat sederhana.

Jika sepatu William begitu bagus dan berkelas, maka Aaron justru memakai sepatu putih yang terlihat usang.

Dan jika mata tajam William selalu bebas melihat apapun, maka Aaron memilih menutupi mata bulatnya yang indah dengan kaca mata besar yang bulat.

Hingga membuatnya terlihat nerd.

"Baiklah jika itu keinginanmu, William. Aku akan pergi sejauh mungkin dari hidupmu." ucap Aaron pelan dengan suara yang sedikit bergetar.

Sudah jelas jika saat ini Aaron tengah menahan isak tangisnya.

YOU ARE SELFISH [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang