chapter 3

28.8K 3.3K 189
                                    

Dikeesokan harinya, nampaklah William yang sedang berdiam diri di rooftop kampus itu.

Tapi kali ini dia tidak bersama semua teman-temannya, tapi hanya bersama dengan Stevan.

Ah bisa dibilang, William tidak ikut kelasnya pagi ini.

Entah apa yang sedang dia pikirkan, tapi yang pasti itu benar-benar mengganggu otak dan hatinya.

Maka dari itu William memilih untuk menenangkan pikirannya ditemani dengan Stevan.

"Kau sebenarnya kenapa?" tanya Stevan karena sudah tidak tahan dengan keheningan itu.

Tumben sekali William tidak banyak omong, padahal biasanya dia selalu berbicara tanpa henti saat sedang bersama Stevan.

Tapi kali ini berbeda.

"Si parasit tadi pergi ke kampus?" bukannya menjawab pertanyaan Stevan, William justru bertanya tentang Aaron.

Ah tentang Aaron, anak itu memang tidak menampakkan dirinya sejak tadi pagi di kampus ini.

William jadi sedikit heran, tumben sekali anak itu tidak mengganggunya?

"Entahlah, tapi sepertinya tidak."

"H-hah? Oh, baguslah hahahaha."

"Kau...sedang memikirkannya?"

"Pft..kau bercanda? Aku? Memikirkannya? Cih, menjijikkan sekali." jawab William tanpa menatap Stevan.

Bukan apa-apa, hanya saja William tidak ingin temannya tahu jika dia itu berbohong.

Karena dari semua sahabatnya, hanya Stevan lah yang paling mengenalnya.

Pemuda itu selalu tahu dia berbohong atau tidak hanya dengan menatap matanya.

Dan jujur saja, William saat ini sedikit memikirkan Aaron.

Tunggu dulu, apa dia sudah gila?!

Kenapa dia malah memikirkan orang rendahan itu?

Sialan.

Membuang-buang waktu saja.

"Kau menyesal?"

Deg

William mematung.

Padahal Stevan bertanya dengan santai, tapi kenapa dia malah jadi sedikit terkejut?

Tapi sedetik kemudian, William mencoba untuk berpura-pura biasa saja.

Konyol sekali pertanyaan temannya itu.

"Are you fucking kidding me, bro? Aku? Menyesal? Yang benar saja!"

"Kau tidak bisa berbohong kepadaku, William."

"Jangan sok tahu, Stevan."

"Aku yang paling mengenalmu lebih dari kau mengenal dirimu sendiri, William."

"Kau tidak tahu apa-apa tentangku, Stevan."

"Ingat ini baik-baik, William. Jika suatu saat kau menyesal, aku lah orang pertama yang akan menertawakanmu." lalu Stevan pergi meninggalkan William sendirian.

Membiarkan William berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

Selepas kepergian Stevan pun William malah tertawa.

Konyol sekali temannya itu.

Justru dia sangat bahagia saat tahu jika parasit itu tidak mengganggunya hari ini.

Ah tapi William lupa, masih ada hari esok.

Pasti besok dirinya tidak akan mendapatkan ketenangan lagi karena kehadiran dari parasit itu.

YOU ARE SELFISH [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang