55

1.7K 115 19
                                    

Jangan pergi, aku masih membutuhkan mu. Bertahan lah setidaknya untuk dirimu sendiri dan juga anak-anak kita. Mereka masih membutuhkan mu.

Theo menangis di lorong panjang rumah sakit. Hati nya sakit saat mengetahui jika di dalam rahim Nabila ada sebuah janin yang tidak bisa di selamat kan. Theo merasa gagal, ia tidak mengetahui kehadiran sang buah hati dan membuat sang buah hati tidak bisa melihat dunia.

Saat ini Nabila sedang berada di ruang operasi, sedang berjuang sendirian. Nabila kekurangan banyak darah, dan untung nya golongan darah Nathan sama dengan golongan darah Nabila.

"Theo, Aaron teriak terus manggil bunda nya" ucap Agatha.

Theo kembali menangis, ia harus bilang apa kepada Aaron tentang keadaan bunda nya.

Theo berdiri, berjalan menuju ruangan Aaron untuk mengecek keadaan Aaron. Sesampainya di ruangan Aaron, Theo melihat tubuh Aaron yang di perban, hatinya berdenyut. Tapi untung nya Aaron tidak papa, untung nya luka yang di dapat Aaron tidak separah dengan luka yang di dapat oleh Nabila.

"PAPAH!!! " teriak Aaron.

Aaron berlari dengan tertatih, ia langsung memeluk Theo dengan erat. Theo pun membalas pelukan Aaron tak kalah erat.

"Bunda... " ucap Aaron.

Theo diam, tidak tahu harus menjawab apa. Bingung harus menjawab apa.

"Aaron istirahat dulu ya" pinta Theo.

Aaron menggeleng.

"Aaron mau bunda" ucap Aaron.

Theo mengangkat Aaron ke gendongan nya, membawa Aaron kembali ke ranjang. Theo pun menidurkan Aaron, cukup lama tapi syukur nya Aaron sudah tertidur.

Tok.. Tok..

Pintu ruangan Aaron terbuka, menampilkan Axel dan juga Cici. Mereka berdua masuk kedalam tanpa sedikit pun menimbulkan suara. Takut takut Aaron akan terbangun.

"Nabila udah selesai operasi nya" ucap Axel pelan.

Mendengar ucapan Axel, cepat-cepat Theo turun dari ranjang.

"Titip Aaron" pinta Theo.

Theo pun segera menuju ruang operasi. Sesampainya di depan ruang operasi bertepatan dengan Nabila yang baru saja keluar dari ruang operasi.

"Gimana? " tanya Theo.

"Alhamdulillah kami berhasil menyelamatkan dokter Nabila, namun dokter Nabila kami nyatakan koma, dan hanya Tuhan yang tahu kapan dokter Nabila sadar" jelas dokter Anya.

Tubuh Theo langsung meluruh ke bawah ketika mendengar penuturan dokter Anya. Bagaimana mungkin istri nya koma dan tidak tahu kapan sadar nya.

Theo kembali menangis, sedangkan Nabila sudah di bawa menuju ruangan yang akan di tempati nya. Anita, mommy Theo langsung memeluk Theo. Theo menangis dengan keras di dalam pelukan mommy. Melihat Theo begitu hancur, mereka semua tidak tega. Tidak ada yang mau menjadi seperti ini, ini semua adalah takdir dari Tuhan.

"Udah ya sayang, sekarang kita berdoa terus sama Tuhan agar Nabila cepat sadar" ucap Anita.

Theo diam, tidak merespon.

NABILATHEO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang