Sepasang Bucin Kesayangan (2)

595 41 23
                                    

𝐀𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 / ダイヤの𝐀 by  ᴛᴇʀᴀᴊɪᴍᴀ ʏᴜᴜᴊɪ

𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝙱𝚞𝚌𝚒𝚗 𝙺𝚎𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 (2)

𝙲𝚘𝚙𝚢𝚛𝚒𝚐𝚑𝚝, 18 𝙵𝚎𝚋𝚛𝚞𝚊𝚛𝚒 2022—

.
.
.

𝚂𝙴𝙿𝙴𝚁𝚃𝙸 yang sudah dijanjikan oleh Kazuya minggu lalu saat Eijun merengek ingin menonton film. Kini keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju Akihabara. Duduk bersebelahan di kursi kereta dengan jari kelingking saling bertautan. Meski mata tak saling memandang namun, semburat merah tipis-tipis yang tergambar di kedua pipi cukup menjelaskan bagaimana perasaan mereka sekarang.

Walau selama perjalanan tak ada obrolan namun, keduanya sangat menikmati kebersamaan. Hingga saat kereta berhenti, tautan jari kelingking itu tak jua terlepas. Baik Kazuya maupun Eijun, dua sejoli itu nampak tak ingin melepas satu sama lain. Terlebih Eijun, bocah hyperactive itu rawan tersesat. Oleh karena itu, Kazuya sangat menjaganya dengan ketat.

“Kita pergi makan dulu atau nonton dulu?“ tanya Kazuya setelah keluar dari stasiun, melirik Eijun yang tengah celingukan—melihat-lihat sekitarnya dengan mata berbinar.

Melihat betapa antusiasnya Eijun yang nampak gembira, Kazuya tak dapat menahan senyumnya lalu dengan sentuhan halus ia mencolek pipi empuk Eijun yang membuat si empunya menoleh—terlalu cepat sampai-sampai membuatnya takut kalau leher si manis jelita akan patah.

“Senang, eh?“ Kazuya bertanya dengan nada usilnya. Menatap penuh jenaka Eijun yang mengerutkan alisnya.

“Kamu mengganggu tahu.“

“Ho~“ Kazuya menyeringai tipis, mendekatkan wajahnya hingga tersisa beberapa senti lalu menjawil gemas hidung Eijun yang mendengus geli.

“Apa, sih?!“ Eijun memundurkan wajahnya, menjaga jarak dari Kazuya yang tertawa. “Kenapa tertawa?!“ semburnya galak.

“Hahaha ....“ Kazuya semakin tergelak, menarik lebih dekat Eijun yang mengernyit kesal.

“Kamu sudah gila, ya?! Tertawa-tawa sendiri. Memangnya ada yang lucu? Dasar enggak jelas!“ sungut Eijun mendelikkan mata kucingnya.

“Hei! Kalau aku enggak jelas, kamu mana mau sama aku.“ Kazuya berucap geli, Eijun bergidik ngeri.

“Sepertinya aku sudah salah menerimamu, Miyuki Kazuya! Kamu mengerikan!“ sahut Eijun menjauhkan diri yang dibalas tatapan tak percaya Kazuya yang membelalak tak terima.

“Hei! Kenapa kamu malah ngomong gitu? Kata-katamu menyakitiku, tahu.“

Eijun berlagak seperti mau muntah, menatap jijik pada Kazuya yang tengah berpose seperti sedang patah hati dengan tangan memegang dada. Raut wajahnya yang dibuat-buat sedih itu entah mengapa terasa lucu jika dilihat lagi sehingga tanpa sadar membuatnya tertawa.

“Sekarang kamu yang gila, eh?“ goda Kazuya dengan seringai khasnya.

Eijun menghentikan tawanya, memutar kedua bola matanya sambil memalingkan wajah dan bergumam, “Diam!“

Are~“ Kazuya mengulum senyum, menatap Eijun yang menggerutu. Memperhatikan si kesayangan dengan tatapan hangatnya lalu dengan lembut menyentuh dagu Eijun, menuntunnya agar menghadap ke arahnya kemudian mendaratkan satu kecupan ringan di pipi kanan Eijun yang membuat si empunya mematung.

𝙼𝚒𝚢𝚞𝚂𝚊𝚠𝚊 𝙳𝚛𝚊𝚋𝚋𝚕𝚎 (𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐍𝐨 𝐀𝐜𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang