Sepasang Bucin Kesayangan (3)

637 37 24
                                    

𝐀𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 / ダイヤの𝐀 by  ᴛᴇʀᴀᴊɪᴍᴀ ʏᴜᴜᴊɪ

𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝙱𝚞𝚌𝚒𝚗 𝙺𝚎𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 (3)

𝙲𝚘𝚙𝚢𝚛𝚒𝚐𝚑𝚝, 19 𝙵𝚎𝚋𝚛𝚞𝚊𝚛𝚒 2022—

.
.
.

𝙰𝙳𝙰 yang aneh.

Itulah yang sejak tadi terpikirkan oleh para anggota tim baseball Seidou.

Ya. Bagaimana tidak? Jika dalam satu waktu pasangan battery  yang tidak pernah terpisah itu akan terlihat menempel seperti lem dan prangko. Lalu di hari berikutnya bertengkar namun, pertengkaran mereka tidak pernah meninggalkan jarak.

Lalu hari ini, setelah menghabiskan waktu seharian penuh untuk berkencan (itulah yang mereka yakini karena sebenarnya belum tahu apakah dua orang itu benar-benar berkencan atau tidak) pada minggu lalu, keduanya nampak semakin tidak bisa dipisahkan.

Di mana, setiap kali Kazuya melangkah—bahkan bergeser beberapa langkah—Eijun akan merengek. Meminta si Kapten berkacamata itu untuk tetap tinggal sekalipun alasannya adalah untuk pergi ke buang air.

Tentu, hal itu membuat Youichi keheranan dengan perasaan curiga. Tidak tahu apa yang dia curigai tapi, yang jelas ada sesuatu yang salah di sini. Terlebih, semalam adik kelas sekaligus teman sekamarnya itu tidak tidur di kamar mereka dan memaksa ingin menginap di kamar Kazuya yang memang pada dasarnya sahabat brengseknya itu tidak memiliki teman sekamar.

“Kazuya....“

Nah, dahi Youichi mengkerut tajam saat suara rengekan Eijun kembali terdengar. Terasa lebih manja dari sebelumnya seolah-olah adik kelasnya itu adalah seorang anak berusia lima tahun.

Menoleh, Youichi mendapati Eijun sedang berjongkok di samping Kazuya yang saat ini tengah melatih battery-nya dengan Satoru. Anak laki-laki itu menarik-narik ujung baju Kazuya, mencoba mencari perhatian si catcher yang nampak tak terpengaruh sama sekali. Bahkan fokusnya tetap tertuju pada Satoru yang meskipun wajahnya masih datar namun, tatapannya menunjukkan dengan jelas kalau si monster pelempar berkecepatan tinggi itu ragu. Mungkin takut kalau lemparannya akan mengenai Sawamura yang sekarang malah menyandarkan kepalanya di bahu Kazuya.

Heran dengan tingkah laku Eijun yang cukup—sangat—menyebalkan ia yang sudah terlampau kesal menghampiri Eijun lalu tanpa basa-basi memberikan tendangan maut di punggung Eijun yang membuat si empunya tersungkur.

“Kau ini kenapa sih, Bakamura?! Bukannya berlatih kau malah mendengkur seperti kucing!“

Tentu saja, apa yang dilakukan Youichi itu mengejutkan yang lain. Bahkan Kazuya yang tadinya tak menghiraukan Eijun di sebelahnya membelalak lalu dengan segera melepas pelindung wajahnya kemudian meraih Eijun yang mengerang kesakitan.

“Astaga, Mochi. Kau seharusnya menahan diri.“ Kazuya mendelik pada Youichi yang mengernyit sebelum akhirnya mendengkus kasar, melempar tatapan tajam dan menyalak pada Kazuya yang tengah menenangkan Eijun.

𝙼𝚒𝚢𝚞𝚂𝚊𝚠𝚊 𝙳𝚛𝚊𝚋𝚋𝚕𝚎 (𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐍𝐨 𝐀𝐜𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang