Fifty four

3.7K 274 57
                                    



Satu minggu sudah Coolio tidak kembali ke mansion nya. Dia meninggalkan kedua anak kembarnya bersama anak angkatnya dengan para pelayan dan penjaga yang berwajah datar. Aaron sudah kehabisan ide harus melakukan hal apa karna mereka dilarang keluar rumah kecuali ke mansion kakek nenek mereka, laki laki itu bahkan sampai bingung harus mengajak Arabella bermain apa didalam mansion karna sudah semua permainan mereka lakukan. Anak perempuan itu sedikit mirip dengan nya yang gampang bosan. Akhirnya hari ini dia berakhir di taman belakang mansion dengan Lala bermain kelereng dengan Aaric yang memperhatikan nya sambil membaca buku

Coolio benar-benar melakukan penjagaan yang ketat sampai untuk pergi sekolah saja mereka tidak diizinkan

"Aku tidak mengerti cara bermain nya"

"Kau boleh memainkan nya dengan caramu sendiri terserah aku akan mengikuti, asalkan kau tidak memakan nya oke?"

"Kenapa?"

"Kalau kau makan nanti bisa mati, kalau kau mati, aku juga mati, kalau aku mati belum tentu Aaric mau ikut mati"

Arabella mengangguk mengerti

Memperhatikan adik kembar bodohnya dengan adik angkatnya dari jauh menurut Aaric itu sudah cukup. Lagipula karna janjinya untuk memperbaiki diri dengan ayah mereka ya Aaron siap menjaga Arabella kapanpun, dan Aaric pikir Aaron yang sekarang tidak terlalu bodoh

Harus Aaric akui walau hubungan nya dengan Coolio memang terlihat datar dialah dirumah ini yang memikirkan kemana orang itu pergi hingga satu minggu ini tanpa mengabari mereka sama sekali. Aaric kadang bertanya lewat telfon pada bibi mereka yang jauh di belahan bumi lain dan suka menanyakan tempat Coolio melepas penatnya, tapi bibinya sendiripun tidak tahu karna ayah mereka memang sangat tertutup bahkan pada keluarganya sendiri

Satu hari, seorang penjaga yang suka mengantar Coolio kemana-mana mendapat tugas untuk berjaga dirumah, melihat kesempatan itu Aaric berusaha menanyakan keberadaan nya pada penjaga itu

"Maaf young master saya tidak bisa memberitahu, tapi saya pastikan master Coolio dalam keadaan baik dan aman saat ini"

Walaupun Coolio berada di ketinggian gunung himalaya juga Aaric percaya bahwa orang itu akan baik-baik saja. Coolio akan mati kalau tuhan langsung yang menjemputnya, setidaknya itu yang dia yakini melihat Coolio berada dalam bahaya manapun masih tetap selamat

Aaric hanya ingin tahu dimana tempat Coolio berada saja. Lama kelamaan dia juga bisa marah kalau Coolio meninggalkan nya dan Aaron seperti ini terus menerus. Bukan dia terlalu bergantung pada nya, hanya saja itu sudah tugas orang tua untuk menjaga anak-anaknya, bukan malah menyuruh penjaga mengelilingi mansion agar mereka aman dirumah

Aaric memilih melanjutkan kembali bukunya yang dia tutup tadi. Mendengar suara tawa Arabella sudah cukup menjadi tanda bahwa Aaron setidaknya belum melakukan hal bodoh yang membuat adiknya itu menangis, jadi dia terus melanjutkan bacaan nya tanpa memperhatikan dua orang yang sedang asik dengan permainan mereka

Ketika Aaric menutup bukunya dia melihat langit sangat gelap. Mungkin karna sebentar lagi malam atau bisa jadi malam ini akan turun hujan besar

Bagai seorang cenayang, yang baru saja dia filirkan itu terjadi. Air hujan sedikit demi sedikit mulai turun membasahi bukunya

"Aaron bawa Lala masuk"

Aaric berjalan santai masuk ke dalam mansion. Berbeda dengan Aaron yang berlari sambil membawa Arabella di punggungnya

"Nona, kita mandi?"

Aaron menyerahkan Arabella pada pengasuhnya yang membantu mereka mengurus Arabella. Walaupun Coolio mengatakan mereka harus mengurus Lala sendirian tapi ada beberapa hal yang memang tidak bisa mereka lakukan karna mereka seorang laki laki

Stayed with fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang