Thirty one

5.1K 405 9
                                    



    "Young master, semua orang menunggu dimeja makan"

Aaric terus terusan menghiraukan ucapan pelayan nya yang sudah hampir sepuluh menit berdiri disana. Sebagai seorang pelayan dia merasa tahu diri untuk tidak langsung beriteraksi dengan majikan nya, jadinya pelayan itu hanya berdiri dipinggir ranjang Aaric sambil terus mengucapkan kalimat yang sama

"Young master, semua orang menunggu"

Aaric malah membalik badanya menjadi tengkurap sambil berbicara tanpa membuka matanya

"Aku pulang terlambat tahu kemarin. Aku akan brunch katakan pada madre"

Pelayan itu hanya bisa menghela nafasnya

"Young master madam akan pergi, tidak ada yang melakukan brunch hari ini" ucap pelayan menjelaskan "Kemungkinan madam akan pulang terlambat juga, saudara kembarmu akan melakukan check up bersama madam"

Aaric langsung bangkit duduk diranjangnya menatap pelayan didepan

"Kau bilang apa?"

"Saudara kembarmu sudah pulih dia akan dibawa ke rumah sakit untuk melakukan check up"

Aaric susah payah menyingkirkan selimut tebal yang membungkus badan nya semalam lalu melewati pelayan nya didepan pintu

"Kenapa tidak bilang dari tadi"

Pelayan itu hanya bisa mengehela nafasnya kemudian mengikuti majikan nya yang sudah berlari ke bawah

Aaric menuruni tangga dengan tergesa-gesa sampai Gregory yang sedang menikmati kopinya menatapnya heran begitupun Coolio disebelahnya. Tujuan satu-satunya adalah bertemu laki-laki yang duduk disebelah Coolio dengan perban bekas infusnya

Hampir saja Aaric berhasil meraih Aaron yang sekarang terkejut melihat kembaran nya datang seperti monster, namun tidak berhasil karena tiba-tiba saja Carissa sudah berdiri dihadapan nya sambil melipat tanganya

"Mau apa young master?" Tanya Carissa meniru pelayan yang memanggil mereka

"Aaron kau sembuh" Aaric sama sekali tidak menghiraukan Carissa yang masih menghalanginya, dia hanya bisa bertanya sambil berteriak pada Aaron yang dengan santainya menikmati sarapan

"Kau buta sekarang?" Tanyanya

"Madre aku han-"

Carissa menggeleng "Aaron sudah mandi dan dia akan kerumah sakit, tentu saja harus steril" kata Carissa memotong Aaric. Wanita itu menatap cucunya dari atas hingga kebawah "Kau baru bangun, berantakan dan bau" diakhir kalimatnya dia menutup hidungnya "Coolio juga pulang terlambat sepertimu tapi tidak terlambat bangun. Sekarang kembali ke kamar mu dan ayo bersihkan diri"

"Kalau begitu tunggu aku akan ikut kalian kerumah sakit"

Baru saja Aaric berbalik, lagi lagi sebuah suara menghentikanya

"Hari ini kau sekolah son"

Aaric menatap Gregory memohon namun kakeknya justru hanya mengangkat bahunya sambil melirik pada Coolio yang sibuk dengan ipadnya

"Aku boleh kan tidak masuk sekolah hari ini?"

Merasa tidak dipanggil Coolio sama sekali tidak menengok pada Aaric

"Dad"

Coolio masih belum merespon

"Apa kau mulai tuli?"

"Kau tahu jawabanya jika aku diam" jawab Coolio tanpa mengalihkan perhatian nya pada Aaric. Tatapan nya tetap pada ipadnya

"Iya kan?"

Stayed with fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang