Thirty

5.5K 449 14
                                    


      Coolio memilih mengabaikan ucapan Aaric lalu kembali bekerja. Saat pintu tertutup dan dia yakin bahwa anaknya sudah pergi, Coolio benar- benar melepas pekerjaan nya. Menarik nafas dan menghembuskan nya dengan kasar. Coolio memijat keningnya berharap semua yang ada dikepalanya bisa hilang

Dia meraih gagang telfon dan menekan tombol 1 untuk langsung tersambung dengan sekretaris pribadinya

"Yes sir?"

"Ana tolong katakan pada styles itu untuk mengantarkan pakaian dua jam lagi" Coolio berhenti untuk berfikir apa yang dia butuhkan lagi "Suruh Tito membawakan ku minuman, dan aku ingin kau mengawasi Aaric dia dibawah sedang berkeliling seret dia kesini satu jam lagi"

"Oke sir"

Setelah itu Coolio bangun berjalan kearah ruangan minimalis yang berada di ruanganya. Tempat istirahatnya selama ini jika dia tidak ingin pulang. Dia butuh sedikit beristirahat sebelum kembali berakting bahagia nanti malam
.
.
.

   Ana tidak hentinya mengikuti anak bos nya yang sedang berkeliling disini. Sekarang dia sadar mengapa Coolio menyuruhnya mengawasi anaknya disini, tentu karena Aaric akan membuat kegaduhan dan membuat semua karyawan bergosip setiap dia lewat. Bukan hanya perempuan, karyawan laki-laki pun tidak sedikit yang akan berbisik setelah melihat Aaric. Dan dengan santainya, Aaric sama sekali tidak perduli padahal Ana yakin bahwa bocah itu mendengarnya

"Ouch"

Ana sedikit berlari untuk membantu karyawan yang baru saja ditabrak Aaric

"Tidak young master biar aku saja"

Aaric melepas dokumen karyawan yang ditabraknya untuk menyerahkan nya pada Ana. Sekretaris ayahnya itu membantu perempuan itu untuk berdiri, dan Aaric terkejut setelah melihatnya

"Elda sedang apa disini?"

Ana menatap Aaric dan Elda bergantian, bagaimana bisa Aaric mengenal Elda si karyawati yang menjadi staff biasa disini

"Aku—bekerja" jawab Elda tak kalah terkejutnya

"Kau? Bekerja? Disini?" Elda mengangguk ragu

"Ayahmu memasukan nya"

"Ana apa ini jam makan siang?"

"Tidak, maksud ku belum" Ana melihat arlojinya "15 menit lagi young master"

Aaric mengambil dokumen Elda membuat wanita itu terkejut lalu memberikan nya pada Ana yang tidak kalah terkejutnya

"Bilang pada ayahku—"

"Oh tidak young master, ayahmu akan mengamuk jika mendengar ini. Aku tahu maksudmu"

"Kalau kau bilang aku bersama Elda dia pasti mengerti"

"Bagaimana jik—"

"Jika kau dipecat aku yang bertanggung jawab"

Ana menghela nafas "Baiklah, tapi kau harus bertanggung jawab dengan ucapan mu aku harus menghidupi dua orang anak ku dirumah"

Aaric langsung memboyong Elda pergi tak lupa dia menanyakan dimana letak kantin kantor ini agar dia tidak terlihat sok tahu sekarang

"Aku harus bekerja kau tidak bisa seperti ini"

"Duduk Elda"

Oh Cosbi dan semua keinginan nya

"Kau tidak bilang padaku sekarang kau bekerja disini" Elda menatap Aaric penuh emosi

"Untuk apa juga"

"Kau menggoda ayahku"

"Juga mulut mu Aaric"

Stayed with fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang