Sixty

6.8K 382 59
                                    



    Coolio mengangkat Arabella yang baru saja turun dari mobil ke gendongan nya. Aaric dan Aaron mengikutinya berjalan dibelakang. Orang-orang memandang takjub dan heran kearah mereka. Takjub karna akhirnya seluruh pekerja yang bekerja dibawah perusahaan keluarga mereka bisa melihat dua anak kembar yang tampan secara langsung. Dan heran, karna Coolio kini menggendong seorang gadis kecil dengan gaun putih dibawah lututnya

Tatapan semua orang membuat Arabella takut, dia mengalungkan tangan nya dileher Coolio dan meletak kan wajahnya diatas bahunya

Ketika pintu besar itu dibuka, kini semua yang berada disana tidak bisa mengalihkan pandangan nya pada satu keluarga itu. Seorang pelayan mengarahkan mereka menuju kursi. Coolio berada diujung kursi memimpin acara makan malam besar-besaran ini. Disebelah kanan nya Aaric dan Aaron duduk berdampingan. Sedang Arabella masih enggan turun dari gendongan nya memilih duduk dipangkuan Coolio. Ada satu hal yang mengganggu Aaric. Elda duduk tepat dihadapan nya. Wanita itu memperhatikan nya takut-takut, Aaric bisa merasakan nya

Suara dentingan gelas membuat satu ballroom yang luas itu hening. Coolio yang masih menggendong Arabella dengan satu tangan nya berdiri dengan satu tangan nya yang lain memegang gelas

"Untuk kemenangan kita"

Semua orang ikut mengangkat gelas mereka, namun saat mereka akan mulai meminum Coolio kembali berkata

"Dan untuk Arabella, anak gadisku"

Meskipun satu ruangan itu terlihat kaget namun mereka menutupi itu dengan mengabaikan lalu lanjut meminum minuman nya. Lagipula mereka tidak ingin bergosip diacara sebesar ini, apalagi yang pasti mereka bicarakan adalah bos besar dari perusahaan. Mereka lebih memilih membicarakan dua jantan kembar yang sangat menarik perhatian mereka dari pada membicarakan privasi bos mereka

Acara berlanjut dengan para pemain musik mulai memainkan alat-alatnya. Nuansa malam ini kental sekali dengan elegan, dengan musik jazz suasana disini semakin terasa dengan satu persatu tamu undangan penting datang

Aaric memilih duduk dipojok ruangan setelah mengambil segelas minuman. Sudah dibilang dia benci keramaian, berbeda dengan Aaron yang memilih ikut berbincang bersama Coolio dan kedua teman nya

Aaric merasakan seseorang mendekat kearahnya, dan betul saja, Elda sedang tersenyum hangat kepadanya. Apa sekarang perempuan itu mulai termakan omongan orang lain bahwa mereka berdua terlihat cocok jika bersama? Seharusnya perempuan itu menyadari perasaan nya sebelum Aaric pergi ke Las vegas

"Lama tidak bertemu young master"

"Jangan bicara seolah kita tidak pernah kenal satu sama lain"

Aaric memilih untuk bersikap biasa saja, ya itu menurutnya. Karna menurut Elda laki-laki yang pernah ditolongnya itu terlihat dingin saat ini, berbeda dengan sebelumnya ketika mereka bertemu

"Kau tidak biasanya ikut ke acara sebesar ini"
Elda mengusir rasa malunya, dia tetap mengajak Aaric berbicara

"Jika tidak diancam aku tidak akan ikut"

"Kau diancam? Seperti apa?" Tanya Elda dengan diselingi tawa

"Aku diancam, dan kau tidak perlu tau bukan seperti apa bentuk ancaman nya"

Elda langsung menutup mulutnya saat itu juga setelah mendengar jawaban Aaric. Laki-laki itu benar, dia tidak perlu tau. Dia bahkan hanya seorang staff biasa yang bekerja dibawah kaki orang tua Aaric hanya itu jelas, mereka tidak punya hubungan lebih. Elda merasakan nya, saat pertama bertemu Aaric laki-laki itu terlihat dingin tidak ingin disentuh, namun kemudian sedikit berubah ketika dia menolongnya. Dan sekarang perubahan nya lebih drastis karna laki-laki itu hanya bicara seperlunya dengan nya. Ya, Elda harus tau bahwa mereka bahkan tidak ada hubungan lebih

Stayed with fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang