"Iya Olivia aku mengerti""Aku tidak ingin mendengar kalau kau memanjakan mereka"
"Tidak. Percayakan mereka padaku"
"Baiklah aku tutup"
Coolio kembali memasukan ponselnya kedalam saku lalu memperhatikan anaknya. Aaric sibuk mondar mandir melihat alat-alat elektronik. Coolio punya firasat bahwa anak itu akan meminta salah satu dari alat-alat itu
Sedang Aaron, Coolio tidak tahu dia dimana. Tadi saat Olivia menelfon nya anak itu bilang akan pergi dengan salah satu anak buahnya untuk mencari pakaian ditoko-toko yang lain
Janji Coolio tidak akan memanjakan mereka
Kalau Olivia ada disini sekarang pasti dia sedang berteriak padanya agar berhenti membelikan barang-barang yang membuat anak-anak mereka menjadi semakin manja
Coolio menghampiri kedua temanya yang saat ini juga sedang memilih setelan untuk nanti malam. Bagaimanapun acaranya berjalan mereka tetap harus terlihat keren dimata undangan yang lain
Saat dia sedang berbincang dengan kedua temanya sambil membayar belanjaan mereka dikasir, sesuatu menyentuh bahunya pelan. Coolio berbalik, Aaric berdiri dengan wajah datarnya
"Apa kau sudah dapatkan yang kau mau?" Coolio tahu bahwa anaknya yang satu ini tidak akan berbicara lebih dulu denganya sebelum dia yang memulai
Aaric mengangguk
"Biar aku lihat Jas-mu"
"Aku tidak membeli pakaian"
Coolio, Jayden dan juga Smith menatap Aaric bingung. Mereka saling melempar tatapanya bingung
"Lalu apa yang kau beli?"
Aaric menggeser badanya. Dua anak buah Coolio memegang sesuatu yang Coolio yakin Aaric ingin beli. Satu diantara mereka memegang Televisi 55 inch. Sedang disebelahnya memegang dua buah playstation bertuliskan Nintendo World Champions dan Stadiums Events
Jangan pikir dia bodoh, karena Coolio tahu harga dua game yang Aaric inginkan
"Kau ingin aku mengeluarkan uang sembilan ratus juta untuk kedua game itu?"
"Aku yakin itu tidak akan membuatmu jatuh miskin"
"Aku tidak akan miskin. Aku bahkan bisa membeli Mall ini"
"Yasudah. Kau tidak perlu membeli Mall ini, karena aku hanya meminta dua game ini saja"
Smith mengerti emosi sahabatnya, jadi sebelum terlambat dia maju kedepan dan berbicara dengan Aaric
"Aaric Ayahmu ingin kau membeli pakaian, bukan game"
"Dia bilang aku boleh membeli yang aku butuhkan. Aku tidak butuh pakaian, dirumah sudah banyak. Aku butuh ini untuk menghibur diriku dirumah"
"Ada Aaron, kau bisa membuatnya kesal. Itu menyenangkan tau" sahut Jayden
"Tidak" Aaric beralih pada Coolio "Aku akan bilang pada Mommy ini aku yang mau, jika dia marah dan akan menghukumku akan aku jalani kau tidak perlu takut kau jadi kena marah aku bertanggung jawab untuk ini semua"
Coolio menyisir rambutnya kasar "Pilih pakaian untuk nanti malam. Nanti aku kubayar sekalian alat-alat bodohmu itu"
Aaric tidak tersenyum bahkan mengucapkan terimakasih. Bocah itu langsung pergi mencari pakaian sesuai apa yang Coolio minta
"Aku sangat menunggu saat Olivia berteriak karena kau memanjakan mereka"
Smith dan Jayden ber-tos ria mengejek Coolio yang mengeluarkan Card nya dengan wajah murung