"Bet, gue sama Nada pulang ya. Jangan lupa pesen gue tadi. Okay My Bebeb sembeb?" Kata Deva sambil membuka pintu mobil Buggati Chiron putihnya.
"Iya. Kalo gagal Lo yang gue mutilasi," bisik Robert di dekat Deva.
"Di jamin berhasil. Bye."
"Bye."
Kini setelah Buggati Chiron putih Deva berlalu dari halaman rumahnya, Robert kembali ke dalam rumahnya.
Tampak Senja sedang mengobrol dengan Aline dan Mamanya.
"Tuh Robert, gue sama Mama masuk dulu. Siapa tau kalian mau Napak tilas," kata Aline yang membuat Senja malu di buatnya.
Mungkin usia Robert telah berkepala tiga dan bukan lagi ABG, namun karena minimnya ilmu percintaan dan teman dekat sejak mudanya hanya 3 perempuan absurd sehingga dirinya justru tidak memiliki kemampuan untuk menarik perhatian lawan jenis.
"Sen..."
"Ya?"
"Besok kita keluar yuk."
"Mau kemana?"
"Mumpung aku libur panjang jalan-jalan ke Malang gimana?"
"Sama siapa?"
"Berdua."
Senja hanya tersenyum penuh arti kepada Robert dan kini Robert yang di tatap Senja dalam diam justru salting tidak karuan.
"Iya. Kenapa?" Kata Robert kemudian karena Senja hanya tersenyum tanpa menjawabnya.
"Bet, Natal itu momment sama keluarga dan kerabat dekat. Kalo cuma kita berdua nggak akan asyik."
"So?"
"Ajakin keluarga kamu dan teman teman kamu juga, gimana?"
Mampus....
Ngajakin Deva sama Nada sama saja kuras isi dompet...Robert mengeluh dalam hati mendengar permintaan Senja.
"Ya sudah, aku ajakin mereka ikut kita. Asal kamu tahan saja sama kelakuan gilanya."
"Tenang saja, aku kangen kali sama kegilaan mereka. Sayangnya Salma nggak di sini ya?"
"Nggak, dia di Positano."
"Positano?"
"Iya. Kan suaminya Pak Le asal Italia, setipe sama dia. Konglomlarat."
Senja tertawa-tawa sampai menepuk bahu Robert.
"Asli Bet, Lo nggak berubah. Ketemu sama Lo sikap lemah lembut gue lama-lama ilang."
"Bagi gue, lo itu perempuan yang unik dengan cara Lo sendiri." Kata Robert pelan sambil menatap Senja. Senja yang di tatap oleh Robert tiba-tiba berhenti tertawa dan badannya menegang.
Menyadari suasana yang tidak lagi santai, Robert mencoba mengajak Senja bercanda layaknya dulu ketika mereka masih remaja hingga akhirnya Senja pamit pulang. Setelah mengantarkan Senja sampai depan mobilnya dan masuk ke rumah, Aline langsung melompat ke punggung Robert.
"Cie, adek gue pinter banget deh cari calon istri. Sudah cantik, punya jabatan mentereng lagi di perusahaan multi nasional."
"Apaan sih, turun nggak, Lo kaya monyet Mbak," kata Robert sambil mencoba mengurai pelukan tangan Aline di lehernya.
Tidak lama setelahnya Aline turun, ia lantas menatap sang adik dalam dalam.
"Salting gue kalo Lo lihatin gue begitu," kata Robert sambil melesatkan dirinya duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Untuk Robert
ChickLitDia adalah gambaran sempurna dari seorang laki laki idaman untukku sejak aku pertama kali mengenalnya ketika berusia 16 tahun. - Monica Senja Sahanna- 🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋 Hangat, indah dan tak terlupakan itulah gambaran Senja untukku. - Robert...