Senja Untuk Robert Part 13
Robert memasuki rumah megah Salma dengan gontai setelah dirinya dipalak oleh Alano habis-habisan. Bahkan saat ia sudah berada di ruang keluarga, Robert langsung merebahkan dirinya di atas sofa panjang begitu saja. Ia mengabaikan Salma yang sedang mewawancarai anaknya tentang kegiatannya hari ini.
Buugg....
Sebuah tepukan di kakinya membuat Robert bangun dari posisi tidurnya. Saat ia melihat wajah sahabatnya yang paling imut tetapi paling sampah ini, Robert segera bangkit untuk duduk. Saat Deva sudah duduk di sebelahnya, Robert baru mencoba bertanya pada Deva.
"Ngapain lo sampah di sini?"
"Numpang makan. Lo lama amat ke rumah sakit?"
"Tadi Alano ngajakin mampir dulu ke Panti. Btw, si Adis jadi dokter di rumah sakit yang sama kaya gue, Sal. Lo udah tau belum?"
"Iya, udah tau. Katanya dia lagi mau memperjuangkan cintanya."
"Good. Salut gue sama Adis nggak kaya temen gue yang satu ini. Jenis kelaminnya doang laki-laki, tapi memperjuangkan cintanya aja nggak bisa. Negenes nggak tu," Sindir Deva yang membuat Robert melemparnya dengan bantal sofa.
Ngguingg....
Bugg....
Deva yang menerima lemparan bantal dari Robert justru tertawa cekikikan.
"Sampah! Nista gue kalo di deket lo."
Salma yang melihat Robert dan Deva sedang mengobrol dengan asyiknya memilih untuk mengantar Alano ke kamar. Sepertinya kedua sahabatnya tidak akan merasa kesepian atau dicueki saat ia sibuk mengurus Alano.
"Gue ke atas dulu, ya? Mau mandiin Alano."
"Okay, Sal," jawab Deva sambil mengacungkan jempolnya.
Kini sepeninggal Salma dan Alano, Deva menatap Robert dengan tatapan menyelidik. Robert yang sadar arti dari tatapan Deva memilih menghela napas panjang.
"Bet?"
"Hmm."
"Hubungan lo sama Senja gimana? Lama gue nggak dengar kabarnya."
Robert memilih diam dan tidak menjawab apapun. Bagi Deva yang mengenal Robert lebih dari 15 tahun lamanya tentunya sudah tau jika saat ini temannya ini sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ada sesuatu yang ia sembunyikan di balik keceriaannya.
"Apa Senja masih belum kasih jawaban apa-apa buat kelanjutan hubungan kalian ke depannya?"
Robert menelan salivanya sebelum menjawab Deva.
"Senja lagi fokus sama tugas-tugasnya. Dia maunya cepet selesaiin pendidikannya terus mau jadi relawan."
"Terus gimana sama Lo, Bet?" Tanya Deva mencoba membuat suaranya tidak terdengar sedang geram kepada pujaan hati sahabatnya itu. Walau sebenarnya ia ingin melemparkan panci ke arah Senja agar Senja sadar bagaimana jahatnya ia kepada Robert.
"Ya nunggu, mau gimana lagi."
"Nunggu?" Deva membeo lalu ia menggelengkan kepalanya.
Melihat Deva yang justru menggelengkan kepalanya, Robert menjadi merasa bahwa apa yang ia lakukan kali ini telah salah di mata sahabatnya.
"Terus gue mesti gimana?"
"Bet, gue tau lo cinta banget sama Senja, tapi lo bisa lihat gimana gue dulu sama Lionel kan? Saran gue coba lo mengepakkan sayap, siapa tau lo bisa ketemu orang yang nggak membuat lo membuang-buang waktu secara sia-sia seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Untuk Robert
ChickLitDia adalah gambaran sempurna dari seorang laki laki idaman untukku sejak aku pertama kali mengenalnya ketika berusia 16 tahun. - Monica Senja Sahanna- 🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋 Hangat, indah dan tak terlupakan itulah gambaran Senja untukku. - Robert...